Yogyakarta
Mahfud MD : Danais Bisa Dimanfaatkan Sebanyak-banyaknya
Dengan momen sewindu UUK DIY, Mahfud MD berharap bahwa mutu keistimewaan semakin meningkat.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hadir dalam Peringatan Sewindu Undang-Undang Keistimewaan (UUK) DIY, Mahfud MD yang masih berstatus sebagai Ketua Paramparpraja atau Dewan Penasihat Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Seusai acara, Mahfud mengatakan bahwa dengan momen sewindu UUK DIY, ia berharap bahwa mutu keistimewaan semakin meningkat.
"Keistimewaan ini diberikan oleh Undang-Undang agar Yogyakarta bisa merawat hal-hal tertentu yang sifatnya istimewa. Masalah pertanahan, tata ruang, masalah pemerintahan dan budaya itu karena di sini memang khas dan selama ini negara sudah menyediakan anggaran khusus yang disebut Danais. Itu bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kinerja pemerintahan Yogyakarta dari sudut keistimewaan," bebernya, di Keraton Yogyakarta, Senin (31/8/2020).
Disinggung mengenai apa saja hal yang perlu dibenahi, Menkopolhukam Republik Indonesia tersebut memilih melihat dari sisi regulasinya.
• Sultan Sewindu UUK DIY, Ajang Berpikir Reflektif dan Introspeksi-Introspeksi Kritis
"Sudah tidak ada lagi hal prinsip yang perlu diperbaiki. Kalau dari sudut Undang-Undang, tinggal pelaksanaan. Penyiapan SDM agar pemerintahan berjalan baik," ungkapnya.
Ditemui terpisah, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan bahwa dalam sewindu UUK DIY, banyak unsur yang perlu ditekankan.
Mulai dari apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakatnya serta kesejahteraan.
"Pada sewindu keistimewaan itu melihatnya bukan membandingkan dengan tempat lain. Tapi 8 tahun lalu dengan sekarang," jelasnya.
Ia menilai banyak hal telah ditelurkan setelah UUK ditetapkan pada 31 Agustus 2012 lalu.
"Persoalan sekarang ada ketimpangan, kemiskinan, itu tetep harus diproses. Perlu percepatan supaya keistimewaan bisa jadi salah satu yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga kemiskinan dan ketimpangan ekonomi bisa kita atasi," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)