Kronologi Seorang Pemuda Tertembak Polisi di Bagian Kepala, Kritis Lalu Meninggal di Rumah Sakit

Anjas (23) warga Jalan Barukang 3, Makassar. Ia meninggal dunia di rumah sakit Bhayangkara setelah sempat kritis akibat tertembak di bagian kepala.

Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.COM/FARIDA
FOTO ILUSTRASI - Polisi mengamankan sejumlah senjata api rakitan pada press release kasus pembuatan senjata api rakitan di Mapolres Karawang, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, MAKASSAR - Tiga pemuda di Makassar mengalami luka tembak yang diduga dari senjata api milik anggota polisi pada Minggu (30/8/2020). 

Satu di antara korban tertembak tersebut adalah Anjas (23) warga Jalan Barukang 3, Makassar. Ia meninggal dunia di rumah sakit Bhayangkara setelah sempat kritis akibat tertembak di bagian kepala. 

Bagaimana kejadian penembakan itu bisa terjadi dan 'nyasar' mengenai kepala pemuda tersebut hingga akhirnya meninggal, berikut kronologinya. 

ILUSTRASI - Pistol jenis Five-seveN (FN)
ILUSTRASI - Pistol jenis Five-seveN (FN) (wikepdia.org)

Anjas (23) warga Jalan Barukang 3, Makassar dan dua rekannya Iqbal (22) serta Amar (18) menjadi korban penembakan polisi pada Minggu (30/8/2020), dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.

Anjas yang mengalami luka di kepala sempat kritis dan dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

Sementara Iqbal dan Amar mengalami luka tembak di bagian betis.

Menurut Jawad, ayah Anjas peristiwa tersebut berawal saat anaknya izin menginap di rumah temannya karena ingin ke tempat pelelangan ikan.

Saat berada di dalam rumah, Jawad sempat mendengar letusan senjata berkali-kali. Namun ia tak tahu pasti kronologis sang anak bisa tertembak.

Kejadian penembakan sekitar pukul 01.30 Wita. Jawad memastikan saat penembakan terjadi, tak ada perang kelompok di sekitar lokasi.

"Saya juga tidak tahu ceritanya bagaimana karena yang korban 3 ini kena tembak. Pas teriak Binmas, jangan menembak, baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak," kata Jawad saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Ia bercerita mendapatkan informasi jika tembakan itu dilepaskan oleh polisi.

"Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga. Tidak ada perang, cuma tiba-tiba saja," ujar Jawad.

Diteriaki maling oleh warga

Sementara itu Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam mengatakan polisi mengeluarkan tembakan peringatan karena diteriaki maling oleh warga.

AKBP Kadarislam bercerita kasus tersebut berawal saat polisi hendak menyelidiki kasus pengeroyokan. Petugas kemudian menanyakan alamat kepada pemuda yang sedang minum minuman keras.

Saat bertanya, tiba-tiba ada yang memukul petugas dari belakang. Polisi yang bertugas kemudian menunjukkan kartu identitas.

Kondisi pun memanas ketika anggota polisi yang dipukul diteriaki pencuri. Akibatnya warga yang ada di lokasi mengejar aparat kepolisian.

Merasa terpojokkan, polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan.

"Cuma sekarang lagi mau dicari kenapa bisa ada warga ketembak begitu," katanya.

Ia mengatakan semua personel yang ada di lokasi kejadian tadi malam diperiksa polda untuk menyelidiki kasus penembakan itu.

6 polisi diperiksa propam

Usai penembakan tersebut, enam polisi diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polda Sulsel.

Enam polisi tersebut berasal dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar.

AKBP Kadarislam menjamin transparansi pemeriksaan polisi yang diduga melepas tembakan yang mengenai warga.

Apalagi diketahui jika 3 pemuda yang tertembak itu bukan bagian dari para pemuda mabuk yang ditanyai alamat oleh petugas.

"Korban sudah kami temui dan keluarganya. Kami tetap transparan kalau ada anggota yang salah itu tetap akan kami tindak," ujar Kadarislam.

Kadarislam menjelaskan jika keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya. Untuk itu dirinya akan kembali menemui keluarga korban.

Mantan Kapolres Bone ini mengatakan ada kemungkinan jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakam ini bertambah

Namun dia belum bisa memastikan ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan tersebut.

Menurut Kadarislam, anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam.

"Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam," kata Kadarislam.

(*/ Tribun Jogja )

Artikel tayang di https://regional.kompas.com/read/2020/08/30/18580071/tertembak-polisi-di-bagian-kepala-anjas-kritis-lalu-meninggal-dunia?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved