Prediksi Harga Emas Hingga Akhir Tahun Tetap Akan Naik, Ini Alasannya
Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,04 persen dan berada di level 1.927,4 dollar AS per troy ons.
"Meski optimisme terhadap vaksin COVID-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh"
TRIBUNJOGJA.COM - Harga emas dunia pernah menyentuh level tertinggi sepanjang masa yakni sebesar 2.072,4 dollar AS per troy ons pada 7 Agustus 2020.
Namun, kini Harga Emas telah meninggalkan level tertingginya. Harga emas bahkan pernah anjlok 16 persen ke level 1.862,5 dollar AS per troy ons, berselang 3 hari setelah mencapai rekor tertinggi.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,04 persen dan berada di level 1.927,4 dollar AS per troy ons.

Meski demikian, harga emas mampu bertahan diatas level psikologis 1.900 dollar AS per troy ons.
• Harga Emas 24 Karat dan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Selasa 25 Agustus
Melihat tren pergerakan harga emas, Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan, dengan bertahan di atas level psikologis menunjukkan ekspektasi para pelaku pasar terhadap kenaikan harga emas tetap berlanjut.
"Setidaknya aksi Warren Buffet, salah seorang investor kawakan dunia yang memborong emas menjadi sinyal bahwa perburuan terhadap aset safe haven ini belumlah usai," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/26/2020).
Warren Buffet melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway Inc. memang baru saja menambah portofolio dengan membeli saham Barrick Gold Corp., produsen tambang emas kedua terbesar di dunia.
Dikki memproyeksikan, kilau harga emas akan stabil bertahan di level 1.900 dollar AS per troy ons hingga akhir tahun. Ia bilang, ini sesuai dengan keyakinan para analis global yang menyatakan harga emas berpotensi kembali menembus rekor tertinggi di level 2.100 dollar AS per troy ons di akhir 2020.
Alasan fundamental yang memperkuat optimesme ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang meluas ke banyak negara di dunia. Mulai dari Singapura, Jepang, Jerman, Perancis, hingga Amerika Serikat.
"Meski optimisme terhadap vaksin COVID-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh," katanya.

Saat pandemi transaksi emas meningkat Dikki mengungkapkan, selama pandemi terjadi peningkatan transaksi emas, terutama di produk loco gold.
Solid Gold Berjangka mencatat, transaksi produk loco gold meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk nasabah baru mengalami penambahan hingga Juli 2020 terdapat sebanyak 247 nasabah baru.
Menurut dia, berita lonjakan harga emas turut mengedukasi masyarakat bahwa ada alternatif investasi logam mulai dalam bentuk kontrak berjangka, yang berpeluang lebih menguntungkan dengan syarat manajemen risiko yang terjaga.
• Kurs Rupiah Terhadap Dollar dan Harga Emas Batangan Rabu 26 Agustus 2020