Teror KKB Papua di Tembagapura Belum Berakhir, TNI Imbau Warga yang Mengungsi Tak Kembali Dulu

Teror KKB Papua di Tembagapura Belum Berakhir, TNI Imbau Warga yang Mengungsi Tak Kembali Dulu

Editor: Hari Susmayanti
Dok Polda Papua
Aksi Keji KKB Papua Paksa 917 Warga Tembagapura Mengungsi ke Timika. 

Selain itu, Kapolres Mimika meminta dukungan warga masyarakat untuk bersama-sama seluruh unsur terkait lainnya menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah tersebut.

"Mari bersama-sama menciptakan rasa aman di Kabupaten Mimika, terutama di kota Timika. Informasi dari masyarakat sangat berarti bagi kami untuk menjamin rasa aman seluruh masyarakat di wilayah Mimika" kata Era.

Helikopter Prajurit TNI-Polri Ditembaki KKB Papua, Pasukan Terpaksa Jalan Kaki 2 Hari dari Kali Kopi

Pembalasan KKB Papua Kali Kopi Setelah Markas Digerebek

Sementara itu, KKB Papua di Kali Kopi ternyata sempat melakukan pembalasan setelah markasnya digerebek TNI-Polri, Minggu (16/8/2020).

Meski tak menimbulkan korban jiwa, tapi serangan balasan KKB Papua itu membuat TNI-Polri harus jalan kaki ke Timika.

Melansir dari Antara, Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP IGG Era Adhinata menyebut KKB Papua sempat menembaki helikopter pengangkut TNI-Polri.

Helikopter tersebut ditembaki KKB Papua dari area ketinggian saat akan mengevakuasi TNI-Polri di lokasi penggerebekan.

Akibatnya, helikopter tersebut tidak sempat kembali ke Kali Kopi dan sejumlah personel TNI-Polri yang tidak sempat dievakuasi terpaksa harus berjalan kaki selama dua hari baru sampai di Timika.

Era Adhinata juga menyebut KKB Papua wilayah Timika yang bermarkas di Kali Kopi dan dalam struktur organisasi TPNPB-OPM masuk dalam Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III diketahui memiliki lebih dari 10 pucuk senjata api.

"Kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Mereka punya lebih dari 10 pucuk.

Apalagi mereka didukung oleh kekuatan tambahan dari kelompok bersenjata yang lain seperti KKB Papua Lekagak Telenggen dan lain-lain yang sementara ini kita ketahui masih berada di wilayah Tembagapura" kata Era Adhinata di Timika, Kamis (20/8/2020).

Adapun senjata api dan amunisi yang dipunyai oleh KKB Papua diketahui selain merupakan hasil rampasan, sebagian juga didatangkan dari luar negeri seperti dari Filipina, senpi dan amunisi yang dipakai saat kerusuhan bernuansa SARA di Ambon, Maluku pada era 2000-an dan sebagian lagi didapatkan dari oknum anggota.

"Kami pernah mengamankan oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat penjualan amunisi untuk dipasok ke kelompok KKB Papua.

Dari segi bisnis tentu menggiurkan karena harga satu butir amunisi sekitar Rp 200 ribu.

Saya bersama Dandim Mimika sudah berkomitmen siapapun oknum anggota yang terindikasi terlibat menjual senpi dan amunisi akan kita tindak tegas. Itu sudah kita buktikan" kata Era Adhinata.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved