Bantul
Bersama Komunitas Buntut Wedhus, Wabup Halim Muslih Salurkan Bantuan pada Janda Lansia
Unik bukan hanya karena namanya "Buntut Wedhus" yang artinya ekor kambing, tetapi komunitas ini memiliki cara yang tidak biasa dalam menyalurkan bantu
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul memiliki komunitas unik namanya Buntut Wedhus.
Beranggotakan puluhan pedagang kambing yang ada di Kecamatan Dlingo.
Unik bukan hanya karena namanya "Buntut Wedhus" yang artinya ekor kambing, tetapi komunitas ini memiliki cara yang tidak biasa dalam menyalurkan bantuan kepada sesama.
Mereka menyisihkan hasil dari penjualan kambing dengan cara semacam 'patungan bergilir' pada tiap hari pasaran. Uang yang terkumpul kemudian didonasikan kepada janda-janda lansia tidak mampu.
Pada Sabtu (22/8/2020), komunitas ini beraksi.
Setelah pasaran dan jualan kambing usai, mereka-- puluhan anggota melakukan konvoi bermotor, lengkap dengan kronjot atau keranjang khas para pedagang kambing.
Tujuan mereka bukan hura-hura, melainkan mendatangi rumah Mbah Pawiro, janda lansia di Temuwuh, Dlingo untuk diberikan bantuan.
• Pilkada Bantul, Pasangan Halim - Joko Siap Deklarasi
Koordinator komunitas, Walidi mengatakan, tradisi menyalurkan bantuan kepada janda lansia sudah dilakukan hampir satu tahun terakhir.
Biasanya dilakukan sebulan sekali setiap pasaran Senin Kliwon.
Setiap hari pasaran Kliwon tiba, mereka mengumpulkan donasi.
Pada pasaran Senin Kliwon kemarin bertepatan dengan HUT ke-75 Indonesia sehingga baru dilakukan pada Kamis.
"Sasaran bantuan kita adalah janda-janda lansia yang benar-benar sudah tidak mampu dan membutuhkan," tutur dia.
Walidi mengatakan, tradisi baik ini sebagai bentuk kepedulian.
Mengingat di seputar Wilayah Kecamatan Dlingo banyak didapati warga lansia berstatus janda.
Menurutnya, mereka hidup sulit dan tidak mendapatkan nafkah dari siapapun.