Pendidikan
UMY, UGM, & Heriot-Watt University Lakukan Penelitian Kolaborasi Meningkatnya Kasus Covid-19
Peningkatan jumlah pasien Covid-19 mendorong tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melak
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Peningkatan jumlah pasien Covid-19 mendorong tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan joint research (penelitian bersama/gabungan) dengan the Global Challenge Research Fund (GCRF), Heriot-Watt University.
Penelitian gabungan ini menganalisa perilaku masyarakat dan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia. Penelitian dipimpin oleh Profesor Arnab Bhattacharjee selaku Profesor dan Ketua Economics Fellow, National Institute of Economic & Social Research, Heriot-Watt University.
Sisi kuantitatif penelitian ini dikaji menggunakan Epidemic Preparedness Index (EPI) atau Indeks Kesiapsiagaan Pandemi. Selanjutnya, penelitian juga menggunakan analisis model COM-B yang menitikberatkan pada kajian perubahan perilaku masyarakat saat pandemi.
Secara kuantitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan saat memasuki musim mudik lebaran. Jumlah kasus pun semakin meningkat ketika memasuki era new normal atau “New Adaptation of Habits” yang disertai dengan mengendurnya kebijakan pemerintah.
• Gubernur Ridwan Kamil Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Disuntik pada 25 Agustus Nanti
Novat Pugo Sambodo MIDEC, peneliti dari Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (PKPMAK) UGM menyatakan, selama pandemi berlangsung, EPI di setiap provinsi digunakan untuk menunjukkan tingkat kesiapan setiap daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Namun, hasil dari EPI yang berkaitan dengan Tingkat Kematian (CFR) dan Tingkat Kesembuhan (RR) tidak bisa dijadikan tolok ukur meningkatnya kematian dan jumlah kasus positif. Oleh karena itu, kami berencana untuk meningkatkan perhitungan CFR dan RR berdasarkan pertimbangan tambahan yang pada saat ini belum dicakup oleh perkiraan saat ini,” jelasnya dalam Zoom meeting yang dilaksanakan oleh UMY dan UGM pada Kamis (20/8/2020).
Berdasarkan triad epidemiologi, selain faktor lingkungan yang didukung oleh infrastruktur kesehatan masyarakat, perilaku masyarakat juga memengaruhi meningkatnya kasus positif.
“Oleh karena itu, untuk mengurangi penyebaran virus, mengubah perilaku sebagai bentuk kesadaran bermasyarakat sangatlah penting,” imbuh Novat.
Dyah Titis Kusuma Wardani, MIDEC selaku peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY menyatakan, tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah selain menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, juga harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Protokol kesehatan diringkas menjadi 3M, yaitu ’Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak’. Membatasi Mobilitas dan mematuhi protokol kesehatan di tempat umum sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hasil penelitian kami berupa ringkasan kebijakan dan iklan layanan masyarakat atau ILM yang disajikan dalam audio visual dan infografis. ILM akan digunakan sebagai peringatan bagi masyarakat,” terang Dyah.
• UPDATE Sebaran Kasus Baru Covid-19 Hari Ini 21 Agustus 2020, Berikut Data Rinci di Tiap Provinsi
Dalam kesempatan yang sama, peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Rakhmat Ari Wibowo, MSc mengatakan, peningkatan kasus penularan tersebut diperparah dengan kurangnya pemahaman masyarakat tentang penularan Covid-19 dan maraknya berita palsu mengenai Covid-19.
“Faktor lingkungan, pengaruh sosial, kebijakan pemerintah daerah, motif agama, peluang ekonomi, dan faktor sosial budaya dan pilihan pribadi dapat menjadi penyebab atau penghambat perilaku preventif. Namun temuan kualitatif ini baru dianalisa oleh satu orang peneliti, sehingga masih ada kemungkinan subyektivitas. Kami akan terus menganalisa hasil kualitatif dari dua orang peneliti secara mandiri untuk mengurangi kemungkinan subyektivitas, lalu hasilnya akan kami terbitkan secepatnya," ungkapnya.
Selain itu, peneliti dari Program Studi Ekonomi UMY, Romi Bhakti Hartarto, MEc, berharap hasil penelitian ini bisa menjadi kesadaran pemerintah untuk merancang kebijakan yang tepat. “Merupakan harapan kami bahwa dengan bekerja sama, penyebaran pandemi Covid-19 dapat dihentikan,” tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)