Kronologi Wartawan Media Online di Mamuju Tengah Ditemukan Tewas Penuh Luka di Pinggir Jalan

Sejumlah masyarakat mengatakan, api dengan cepat menjalar bangunan garasi mobil yang terbuat dari triplek dan kayu.

Api membara sekaligus ke sekeliling garasi mobil sehingga dengan cepat membakar seluruh bangunan.

Masyarakat memadamkan api dengan menyiram air.

Namun, api tidak bisa dipadamkan sehingga mobil hangus.

Namun, setelah dua mobil Damkar tiba api pun padam.

Musibah itu langsung ditinjau Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Rahmad Hardeny Yanto Ekosahputro SIK, Wabup Agara, Bukhari, Kadis Sosial, Karimin, Kadis Syariat Islam, M Ikbal Selian.

Istri Asnawai, Lisnawati, mengatakan, saat kejadian, seluruh penghuni rumah sedang tertidur.

Begitu melihat ada kobaran api, dirinya langsung berlari dan menyelamatkan anak bungsunya yang baru berusia tiga tahun keluar rumah.

Sementara suaminya, Asnawi langsung menyelamatkan dua anak laki-lakinya keluar lewat pintu belakang.

Lisnawati menduga, kebakaran yang menimpa rumahnya ada unsur kriminalitas oleh orang yang tidak dikenal (OTK) terkait dengan pekerjaan sang suami sebagai seorang wartawan.

Sebab, kata Lisnawati, saat suaminya pergi ke Banda Aceh, ada orang yang tidak dikenal mencari suaminya.

Orang tersebut sempat berkeliling memperhatikan rumahnya.

"Kami minta Kapolda Aceh dapat mengungkap kasus pembakaran rumah wartawan tersebut. Ini diduga ada kaitan untuk membungkam wartawan yang menulis kebenaran," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jurnalis di Mamuju Tengah Tewas Penuh Luka, Mayat Tergeletak di Pinggir Jalan