Liga Indonesia
Pelatih PSS Sleman : Regulasi Pemain U-20 Harus Dimaksimalkan
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic menilai regulasi U-20 yang akan diterapkan di lanjutan Liga 1 2020, harus dimaksimalkan untuk pengembangan potensi p
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic menilai regulasi U-20 yang akan diterapkan di lanjutan Liga 1 2020, harus dimaksimalkan untuk pengembangan potensi pesepak bola muda di Indonesia.
Dejan pun tak akan ragu untuk memberikan talenta muda Super Elang Jawa jam terbang pada lanjutan kompetisi yang akan dimulai 1 Oktober 2020 mendatang.
Sekadar informasi, regulasi U-20 merupakan bagian dari skema PSSI menyambut Piala Dunia U-20 2021, sebagai wadah persiapan pemain timnas U-20.
Awalnya, pokok dari regulasi U-20 tersebut adalah mewajibkan klub untuk memainkan pemain U-20 dengan jumlah tertentu.
• PSS Sleman Berencana Orbitkan Pemain dari Tim Junior
Namun dalam perkembangannya, wacana tersebut mengundang pro dan kontra sehingga PSSI melakukan pengkajian kembali serta penyesuaian.
Nah kemudian, dalam manager meeting di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, pemain U-20 hanya diwajibkan berada di daftar susunan pemain (DSP) saja, namun tidak ada kewajiban untuk dimainkan.
"Menurut saya kalau pemain U-20 hanya duduk di bangku cadangan itu sama seperti tidak ada regulasi. Pemain muda harus diberi kesempatan untuk tampil. Kalau hanya masuk dalam daftar susunan pemain tapi hanya di bangku cadangan, untuk apa?," kata Dejan.
• Alasan PSS Sleman Optimis Capai Target 5 Besar Liga 1 2020
Lebih lanjut Dejan mengatakan, dengan padatnya jadwal kompetisi pelatih dituntut pintar-pintar melakukan rotasi pemain.
Nah, keberadaan pemain muda ini bisa menjadi solusi sekaligus mengasah potensi yang mereka miliki.
"Dengan jadwal pertandingan yang sangat padat, tentu butuh rotasi. Kasihan kalau tidak, kebugaran pemain cepat turun," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)