Update Corona di DI Yogyakarta
Taman Sari Yogyakarta Diserbu Wisatawan, Pengelola Batasi Jam Berkunjung
Ppihak pengelola wisata Taman Sari telah berlakukan sistem gruping (kelompok) dan membatasi waktu berkunjung di area taman.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejak pembukaan tanggal 8 Juli kemarin, pihak pengelola wisata Taman Sari telah berlakukan sistem gruping (kelompok) dan membatasi waktu berkunjung di area taman.
Adanya lonjakan pengunjung di libur panjang kali ini cukup merepotkan petugas dan pengelola wisata Taman Sari.
Sejak Minggu hingga hari ini, peningkatan pengunjung mulai dirasakan pihak pengola.
Pantauan Tribunjogja.com, antrean panjang pengunjung terlihat mengekor hingga sekitar 50 meter.
• Di Tengah Pandemi, Kawasan Taman Sari dan Malioboro Jujukan Wisatawan Luar Daerah
Mereka menunggu giliran pemanggilan per grup yang berisi 10 hingga 20 orang untuk satu grupnya.
Pengelola obyek Wisata Taman Sari, Ridwan Syam, mengatakan peningkatan mulai terasa sejak Minggu (16/8/2020) kemarin.
"Adanya pandemi ini kami sudah siasati membuka dengan gruping. Dengan berlakukan interval kunjungan," katanya saat ditemui Tribunjogja.com.
Untuk mempermudah pengamanan, pengelola juga memberdayakan warga masyarakat sekitar untuk mengatur per grup wisatawan yang bersiap masuk.
Ketika hari biasa, Iwan sapaan akrabnya ini mengatakan per grup hanya berisi 10 hingga 15 orang.
• Satpol-PP DIY : Kerumunan di Malioboro Susah Dikendalikan
"Adanya libur panjang kali ini toleransi kami antara 15 hingga 20 orang per grup. Di dalam taman juga batasnya hanya satu jam saja," tegas Iwan.
Peningkatan wisatawan saat libur panjang kali ini diperkirakan olehnya mencapai 600 hingga 800 pengunjung.
Jika di hari biasa, Iwan memperkirakan hanya sekitar 200 pengunjung.
Adanya pengelompokkan wisatawan kali ini supaya saat memasuki taman, para wisatawan tidak berkurumun.
Sementara pembatasan jam berkeliling diharapkan wisatawan hanya terfokus di dalam taman saja.
"Tidak dianjurkan untuk memutar ke kampung. Selain itu kami imbau agar jangan menyentuh bangunan maupun tanaman di area taman. Bukan maksud apa pun, kami hanya berjaga-jaga," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)