Update Corona di DI Yogyakarta
Selama Pandemi, Disdikpora DIY Sebut Pembelajaran SMA/SMK Terkendala untuk Praktikum
Penyampaian materi pelajaran saat online memiliki banyak keterbatasan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Selama pandemi, kegiatan belajar dan mengajar di sekolah DIY dilakukan dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Akibatnya, penyampaian materi pelajaran memiliki banyak keterbatasan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan untuk jenjang SMA dan SMK yang menjadi kendala adalah praktikum.
• Sri Sultan HB X : Pembelajaran Tatap Muka di DIY Dimulai dari Kampus
“Kemarin muncul kebijakan yang praktik bisa dilakukan, tetapi tetap harus memenuhi protokol pencegahan Covid-19. Nah itu belum dilakukan juga (di DIY). Artinya praktik belum memungkinkan,” ujar Didik saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/8/2020).
Didik menjelaskan, saat ini untuk pembelajaran SMK masih menggunakan model sistem blok.
“Jadi di depan teorinya dulu diselesaikan, kalau kondisi sudah memungkinkan baru dilakukan praktik,” terangnya.
Ia mengungkapkan target untuk jenjang SMA/SMK selama PJJ, penyampaian kurikulum dapat mencapai 75-80 persen.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Angka tersebut lebih tinggi dibanding target capaian bagi jenjang SD dan SMP, yang mana Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta misalnya, menargetkan penyampaian materi dari kurikulum hanya mencapai 60 persen.
“Target yang dicapai kurikulum untuk SMA/SMK 75-80 persen, sebab kalau SMA SMK itu kendala internet tidak begitu besar. Artinya sudah bisa mengembangkan dan menyesuaikan, penugasan mandiri itu anak-anak sudah bisa. Jadi targetnya lebih tinggi dari SD dan SMP saya kira enggak ada masalah. Tapi tentunya enggak akan sama dengan kondisi normal,” tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)