Kisah Penjual Bakso Tahu di Puncak Gunung Cikuray Garut, Pikul Gerobak ke Ketinggian 2.821 Mpdpl
Kisah Penjual Bakso Tahu di Puncak Gunung Cikuray Garut, Pikul Gerobak ke Ketinggian 2.821 Mpdpl
TRIBUNJOGJA.COM, GARUT - Mungkin penjual bakso tahu ini merupakan pedagang bakso tahu yang berjualan di tempat tertinggi di Indonesia.
Pedagang bakso tahu ini berjualan di puncak Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat d ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut (mpdpl).
Pedagang bakso tahu ini bisa dikatakan sebagai pedagang tangguh.
Bagaimana tidak, dengan membawa gerobak pikul yang penuh dengan dagangan, pedagang itu berhasil mencapai puncak Gunung Cikuray yang memiliki jalur pendakian cukup terjal dan curam.
Video pedagang bakso tahu di atas Gunung Cikuray ini pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak para pendaki sibuk membeli jajanan bakso tahu untuk teman menikmati sunrise dan pemandangan lautan awan di puncak gunung.
Video ini pertama kali diunggah pemilik akun Instagram @beffdamay, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Video Viral Pedagang Tahu Bakso di Puncak Gunung Cikuray, Lihat Sunrise Bisa Sambil Nge-bakso'
"Mungkin kalian udah gak heran jika warung di setiap pos, hampir semua gunung buka warung di setiap pos.
Nah di video dan photo ini, ada kang baso tahu di top puncak cikuray. Asik kan, jadi gak takut kelaparan di puncak," tulis akun @beffdamay.
Dalam video tersebut, tampak beberapa pendaki membeli dagangan seorang pria penjual bakso tahu itu.
Setelah bertransaksi, pendaki tersebut tampak langsung menikmati makanan yang lebih mirip somay itu.
Ada yang langsung memakannya dari plastik ataupun piring.
Keunikan pedagang ini tak hanya karena ia berjualan bakso tahu di puncak gunung.
Ia juga lengkap membawa gerobak pikul.
Gerobak pikul tersebut berisi kompor, panci, dan bumbu pelengkap.
Bahkan, si pedagang juga menyediakan piring styrofoam lengkap dengan alas minyak agar dagangannya dapat disantap pendaki tanpa kesulitan.
Unggahan itu lantas mengundang komentar dari warganet Instagram di antaranya @sevri_tjiong.
"Gokil ini mah, liat sunrise sambil sebat baso," tulis akun @sevri_tjiong.
Ada juga warganet lainnya, yaitu @anitaherawati18 yang juga ikut berkomentar dalam unggahan tersebut.
"Enak bener makan baso dipuncak," tulis dia.
Gunung Cikuray dengan ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut (mdpl) sendiri memang terbilang tidak mudah didaki karena trek pendakiannya yang terjal dan curam
Namun, kesulitan tersebut seolah tidak dirasakan pedagang tahu bakso itu.
Buktinya, ia bisa mendaki gunung sekaligus berjualan, lengkap dengan gerobak pikulnya.
• Saksi Gambarkan Kekuatan Ledakan di Beirut, Kaca Bangunan Berserakan dan Suasana Mencekam
• Kisah Sarjana di Musirawas Utara jalani Ritual Mandir Darah Kerbau, Penuhi Nazar Sang Kakek
• UPDATE Terbaru Virus Corona Rabu 5 Agustus, Kasus Positif di Jatim Tambah 432, Terbanyak di Surabaya
Warung Mbok Yem

Beberapa gunung lainnya juga dikenal memiliki penjual makanan dan minuman di puncaknya.
Salah satu yang paling terkenal di kalangan pendaki sejauh ini adalah Warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu.
Nama Wakiyem atau yang biasa dikenal dengan Mbok Yem sudah tak asing lagi dikalangan pendaki Indonesia.
Wanita berusia 60 tahun ini adalah pemilik warung yang berada di puncak Gunung Lawu yang terletak di perbatasan propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia yang Legendaris'
Jika warung makan biasanya berada di pusat perbelanjaan atau tempat-tempat strategis, lain halnya dengan wanita asli Magetan ini.
Mbok Yem justru memilih membuka rumah makan di tempat dengan ketinggian 3.150 mdpl atau hanya selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu.
Jangan bayangkan rumah makan yang sudah ada di Gunung Lawu sejak tahun 1980-an ini memiliki dekorasi artistik.
Warung makan Mbok Yem hanya berdinding kayu tanpa hiasan atau cat dinding berwarna.
"Selama saya masih kuat untuk bekerja di sini, saya akan tetap bekerja," ucap Mbok Yem dalam Bahasa Jawa ketika berbincang dengan Kompas.com awal Juli lalu.
Mbok Yem mengaku memang sudah berniat mencari nafkah di Gunung Lawu meski bukan hal yang mudah untuk tinggal di gunung dengan ketinggian 3.265 mdpl ini.
Pasalnya, selain menyimpan mitos mistis, gunung ini juga memiliki cuaca yang ekstrem.
Selain angin kencang, pada malam hari suhu udara di puncak bisa mencapai minus 5 derajat.
Untuk menempuh warung makan tertinggi ini, diperlukan waktu pendakian sekitar 6 sampai 7 jam via Candhi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bukan hal yang mudah untuk mencapai warung Mbok Yem mengingat curamnya lajur pendakian.
Hanya mereka yang punya stamina tinggi yang bisa mencapainya.
Mbok Yem mengaku dirinya tidak sendirian saat berjualan di Gunung Lawu. Ia di bantu beberapa kerabat dekatnya.
Ketika melayani pendaki yang membeli makanan di warungnya, Mbok Yem dibantu oleh dua orang kerabat yang semuanya lelaki.
"Untuk stok dagangan saya juga dibantu orang lain. Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu," ungkapnya.
Mbok Yem mengaku hanya sekali dalam setahun turun gunung untuk pulang kampung, tepatnya ketika musim lebaran tiba.
"Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu lebaran," paparnya, sembari menyiapkan makanan untuk para pendaki.
Dalam sehari, Mbok Yem bisa melayani 200 hingga 300 orang pendaki.
Momen 17 Agustus dan bulan Suro, kata Mbok Yem, adalah masa dimana Gunung Lawu akan dipadati oleh pendaki sehingga warungnya kebanjiran pembeli
Makanan yang dijual di warung Mbok Yem ini terbilang cukup murah, hanya berkisar Rp 10.000 saja.
Para pendaki pun juga merasa terbantu dengan adanya warung Mbok Yem.
"Jadi enggak perlu bawa banyak bekal waktu mendaki. Bisa beli di warung ini," ucap Indra, salah satu pendaki dari Ngawi.
Warung makan Mbok Yem juga bisa menjadi tempat tidur alternatif para pendaki yang tak mau repot mendirikan tenda untuk bermalam di Gunung Lawu.
Bagi para pendaki, pecel masakan Mbok Yem adalah menu paling favorit dan fenomenal.
Tak jarang, banyak pendaki yang menaklukan Gunung Lawu hanya untuk mencicipi pecel masakan Mbok Yem.
"Saya sudah tiga kali ke Lawu. Yah, kangen pecel Mbok yem," ucap Iin Pendaki asal Yogyakarta.
Mbok Yem yang terkenal dengan sebutan 'Legenda Gunung Lawu' ini juga menyediakan makanan seperti soto, gorengan, mi instan dan berbagai minuman untuk para pendaki.
Dari hasil berjualan ini, Mbok Yem juga bisa membeli sebuah rumah yang berlokasi di Magetan, kampung halamannya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Detik-detik Pria Jualan Bakso Tahu di Ketinggian 2821 mdpl Viral, Pikul Dagangan Naik Gunung Cikuray