Wakil Wali Kota Yogyakarta Imbau Mahasiswa dari Luar Daerah Bisa Datang Sejak Agustus, Ini Alasannya
Kebijakan tersebut diambil agar para mahasiswa dari luar daerah lebih dahulu bisa melakukan isolasi mandiri
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengimbau mahasiswa dari luar daerah yang akan memulai proses perkuliahan pada bulan September untuk datang ke Yogya mulai bulan Agustus.
Bukan tanpa alasan, kebijakan tersebut diambil agar mahasiswa bisa melakukan isolasi mandiri.
Heroe mengatakan sudah sejak Juni lalu mahasiswa mulai datang ke Kota Yogyakarta.
Beberapa di antaranya melakukan bimbingan skripsi hingga persiapan wisuda.
• Pengelola Tempat Wisata Taman Sari Yogyakarta Perketat Protokol Kesehatan saat Libur Iduladha
• Penambahan Kasus Baru Covid-19 di DIY Terus Melonjak, Tren Prosentase Kesembuhan Kian Menurun
Pihaknya pun terus melakukan pemantauan terhadap kedatangan warga luar Yogyakarta, termasuk mahasiswa.
"Mulai September, mahasiswa sudah aktif perkuliahan, kami imbau agar Agustus sudah datang. Supaya bisa isolasi mandiri. Siapapun yang datang ke Kota Yogyakarta wajib melakukan isolasi mandiri 14 hari," katanya pada Minggu (02/08/2020).
Selain isolasi, ia juga meminta mahasiswa untuk membawa surat keterangan sehat dari daerah asal, baik hasil rapid tes maupun PCR.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan wilayah juga pemilik kos untuk memeriksa surat sehat setiap mahasiswa yang datang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik kos untuk melaporkan mahasiswa yang datang, termasuk cek surat sehat. Kami juga meminta pemilik kos untuk memantau kesehatan mahasiswa, kalau ada yang tidak sehat, kami minta agar segera periksa ke puskemas terdekat,"sambungnya.

Setelah tiba di Yogya, mahasiswa pun bisa melakukan skrining mandiri melalui corona.jogjakota.go.id.
Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki Corona Monitoring System (CMS) yang memungkinkan memberikan rekomendasi bagi mahasiswa yang melakukan skrining.
Kota Yogyakarta memang tengah mewaspadai tamu-tamu yang datang ke Kota Yogyakarta.
Pasalnya, penularan COVID-19 di Kota Yogyakarta didominasi oleh interaksi luar Yogyakarta.
"Bisa melakukan skrining mandiri. Ada beberapa pertanyaan yang bisa dijawab sesuai kondisi masing-masing. Nanti akan keluar rekomendasi, apakah dalam keadaan sehat, perlu isolasi mandiri, atau segera mengunjungi puskemas," terangnya yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta itu.