UPDATE Virus Corona di Jawa Timur Sabtu 1 Agustus 2020, Kota Surabaya Terbanyak, 8691 Positif
UPDATE Virus Corona di Jawa Timur Sabtu 1 Agustus 2020, Kota Surabaya Terbanyak, 8691 Positif
TRIBUNJOGJA.COM, SURABAYA - Penambahan kasus Positif virus Corona di Surabaya dan provinsi Jawa Timur masih cukup tinggi.
Data terakhir yang disampaikan oleh pemerintah, sejak Kamis (30/7/2020) hingga Jumat (31/7/2020) siang pukul 12.00 WIB, jumlah kasus virus Corona di Jawa Timur bertambah 318 kasus.
Sementara untuk data Sabtu (1/8/2020) baru akan di-update sore nanti.
Sementara itu, penambahan tertinggi masih terjadi di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Tak hanya itu, Kota Malang juga mengalami kenaikan pada penambahan kasus positif COVID-19.
Kendati demikian, pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh juga terus meroket.
Data terbaru menunjukkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh lebih tinggi dibandingkan angka kasus baru di Jawa Timur.
Update Virus Corona di Surabaya
Surabaya masih menjadi wilayah penyumbang kasus COVID-19 tertinggi di Jawa Timur.
Melansir laman infocovid-19.jatimprov.go.id, Surabaya mendapatkan tambahan 68 kasus baru pada Jumat (31/7/2020).
Angka tersebut relatif menurun dibandingkan dengan data pada hari sebelumnya.
Tidak hanya itu, ada juga kabar baik lainnya di mana jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga terus melonjak.
Kali ini, sebanyak 123 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Surabaya.
Angka tersebut menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.
Dengan demikian, berikut rincian kasus virus corona di Surabaya selengkapnya.
Total Positif: 8691 kasus
Suspect: 2344 pasien
Dirawat: 2676 pasien
Sembuh: 5244 orang
Meninggal: 771 pasien
Pemerintah Kota Surabaya hingga kini masih gencar menerapkan protokol pencegahan untuk memutus mata rantai COVID-19.
• Jumlah Pasien Positif Baru Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiba-tiba Melonjak
• Peta Sebaran 64 Kasus Baru COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasar Domisili & Riwayat Pasien
Update Virus Corona di Jatim
Sementara itu, secara keseluruhan Jawa Timur dinilai mampu menekan angka kasus harian COVID-19.
Data terbaru menunjukkan, Jawa Timur mendapat tambahan 318 kasus baru pada Jumat (31/7/2020).
Penambahan terbanyak terjadi di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, Kota Malang juga menunjukkan penambahan cukup tinggi pada kasus positif COVID-19.
Kendati demikian, Jawa Timur juga mencatat penambahan pasien sembuh yang tinggi.
Sebanyak 351 pasien telah dinyatakan sembuh di Jawa Timur.
Dengan demikian, berikut rincian kasus virus corona di Jawa Timur selengkapnya.
Total Positif: 22089 kasus
Suspect: 6425 pasien
Dirawat: 6363 pasien
Sembuh: 14415 orang
Meninggal: 1711 pasien
Berikut rincian penambahan kasus COVID-19 di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Kasus Baru: 318
+9 KAB. BLITAR,+11 KAB. BONDOWOSO,+36 KAB. GRESIK,+5 KAB. KEDIRI
+3 KAB. LAMONGAN,+5 KAB. LUMAJANG,+1 KAB. MADIUN,+10 KAB. MALANG
+8 KAB. MOJOKERTO,+1 KAB. NGANJUK,+7 KAB. PAMEKASAN,+11 KAB. PASURUAN
+9 KAB. PONOROGO,+1 KAB. PROBOLINGGO,+45 KAB. SIDOARJO
+3 KAB. SUMENEP,+13 KAB. TRENGGALEK,+3 KOTA BATU,+38 KOTA MALANG
+1 KOTA MOJOKERTO,+10 KOTA PASURUAN,+20 KOTA PROBOLINGGO,+68 KOTA SURABAYA
3. Pasien Covid-19 Meninggal Didominasi karena Komorbid
Kasus meninggalnya pasien Covid-19 di Surabaya masih dipengaruhi oleh penyakit penyerta atau komorbid.
Dari catatan Dinkes Surabaya, komorbid itu bahkan terjadi hingga 90 persen kasus kematian pasien Covid-19.
Data kumulatif Dinkes Surabaya per tanggal 28 Juli 2020, ada 754 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Dari jumlah itu, 714 orang di antaranya disebut meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Sedangkan sisanya, murni karena kasus Covid-19.
Kadinkes Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, ada beberapa langkah yang sejauh ini diambil Pemkot Surabaya, di antaranya menaruh perhatian lebih pada masyarakat yang dinilai rentan tertular Covid-19 serta yang memiliki penyakit penyerta.
“Kami mendata pasien rentan dan komorbid, artinya rentan adalah mulai dari lansia, ibu hamil ditambah dengan pasien komorbid,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, Kamis (30/7/2020).
Bagi warga yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, komplikasi, asma, hingga jantung, Pemkot Surabaya melakukan pemantauan ketat melalui puskesmas.
Sedangkan bagi ibu hamil, mereka juga dipantau dan didampingi oleh tiap-tiap bidang kelurahan.
Bahkan, sejak minggu pertama kehamilan hingga melahirkan, ibu hamil di Surabaya menjadi tanggung jawab masing-masing bidan kelurahan.
“Pada minggu ke 37 ibu hamil itu kami juga melakukan swab, setelah itu menentukan rumah sakit mana yang akan menjadi tempat rujukan oleh puskesmas,” ungkap dia.
Kemudian, Feny mengatakan, pihaknya juga melakukan pemantauan pasien yang menjalani rawat jalan atau telah dipulangkan dari rumah sakit.
Untuk itu, rumah sakit diminta untuk aktif lapor update jumlah pasien melalui aplikasi milik Pemkot Surabaya.
Sedangkan upaya Pemkot Surabaya dari sisi kuratif, di antaranya adalah menambah tempat tidur dan rumah sakit rujukan atau non rujukan untuk pelayanan pasien Covid-19.
Selain itu pula, lanjut Feny, penambahan ventilator di rumah sakit juga dilakukan.
"Penambahan 17 ventilator di rumah sakit, kami juga bantu sistem rujukan supaya cepat dan tepat. Jadi rumah sakit mana yang ada ventilator itu saling bersahutan,” jelasnya.
Artikel ini sudah tayang di Surya.co.id dengan judul Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 1 Agustus: Positif Covid-19 8691, Sembuh Tembus 5244