Liga Indonesia

Tanggapan Dinkes Terkait Sleman jadi Homebase Klub Liga 1

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengaku dilematis menanggapi kabar tersebut.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Stadion Maguwoharjo dipilih oleh Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, dan PSS Sleman sebagai kandang untuk lanjutan Liga 1 2020 yang rencananya kembali diputar mulai 1 Oktober.

Dalam masa pandemi ini, perlu adanya koordinasi menyeluruh agar pertandingan sepak bola ini tak menimbulkan penambahan angka kasus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengaku dilematis menanggapi kabar tersebut.

Satu sisi dia adalah penggemar sepak bola, namun ia bersama gugus tugas juga berupaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Joko juga mengatakan bahwa pihaknya balum pernah melakukan koordinasi dengan penyelenggara Liga 1.

"Masih belum ada koordinasi untuk masalah klub yang berhombase di sleman atau di Jogja," ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.

Ini Tiga Pemain PSS Sleman di Liga 1 2020 yang Berusia di Atas 30 Tahun

"Jujur saya sebagai penggemar sepak bola, begitu mendapat info itu paling mak deg," imbuhnya.

Menurutnya, untuk pemain dan official tidak akan masalah karena jumlahnya yang tidak banyak.

Namun jika tidak ada pembatasan penonton, maka dipastikan berpotensi terjadinya penyebaran kasus.

Dilihat peta secara nasional, Kabupaten Sleman memang cukup banyak terjadi penambahan kasus.

Tapi secara perhitungan rumus, lanjut Joko, Kabupaten Sleman termasuk zona kuning dan potensi penularannya rendah.

"Jadi mungkin karena punya stadion yang bagus, kemudian status epidemiologi termasuk rendah, itu mungkin jadi pertimbangan klub-klub untuk memilih Sleman atau Jogja," tuturnya.

Meski PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana akan membuat pertandingan tanpa penonton, namun ada pula kekhawatiran di luar stadion tetap akan ada kerumunan massa.

Formulasikan Jadwal Lanjutan Liga 1 2020, PT LIB Pastikan Klub Dapat Recovery yang Cukup

"Kalau tidak ada penonton di stadion, paling tidak itu meringankan kami di kesehatan. Tapi kalau berkerumun kecil untuk nobar itu lebih mudah untuk diatur," terangnya.

Gugus tugas pun akan aktif berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP dan pihak lainnya untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilakukan.

Aturan-aturan seperti jaga jarak, mengenakan masker, dan dilengkapi tempat cuci tangan harus secara ketat dilaksanakan.

"Wah saya itu penggemar bola, dilematis juga," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved