Daging Kambing Tak Menyebabkan Darah Tinggi, Ini Penjelasannya Menurut Ahli

Daging kambing sendiri disebut tak menyebabkan hipertensi, namun karena ditambah garam sehingga daging kambing jadi memiliki risiko darah tinggi

Editor: Mona Kriesdinar
tribunjogja/hamimthohari
Sate Kambing 

TRIBUNJOGJA.COM -Banyak orang menyebutkan bahwa daging kambing bisa memicu peningkatan tekanan darah tinggi.

Padahal secara medis, hal ini tidak terbukti.

Daging kambing sendiri disebut tak menyebabkan hipertensi, namun karena ditambah garam sehingga daging kambing jadi memiliki risiko peningkatan tekanan darah.

Kepada kompas.com, Dr Tunggul SpPD KGH dari RS Cipto Mangunkusumo pada 2019 lalu menjelaskan bahwa yang menjadi penyebab hipertensi bukan dagingnya tapi kandungan garamnya.

"Daging kambing itu tidak ada kaitannya dengan hipertensi. Itu tidak betul, kalau makan daging kambing Anda bisa terkena hipertensi," kata Tunggul.

Lebih lanjut Tunggul menjelaskan, mekanisme kenapa garam bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah meningkat, melalui uraian berikut:

Macam-macam hipertensi atau darah tinggi

1. Hipertensi primer

Hipertensi atau tekanan darah tinggi primer umumnya dimiliki orang yang memiliki keturunan terkena hipertensi.

Tunggul mengatakan, kadang kala orang yang memiliki hipertensi primer tidak diketahui asalnya.

"Maksudnya bisa dibilang faktor gen. Tapi gen secara jelasnya masih belum diketahui, karena tidak selalu dari keturunan orangtuanya," papar dia.

Nah, 90 persen kasus hipertensi merupakan hipertensi premier.

Pada orang yang mempunyai potensi tinggi terkena hipertensi primer, kandungan garam dalam makanan bisa sangat memicu tekanan darah tinggi.

Tunggul menjelaskan, jika orang dengan hipertensi primer mengonsumsi makanan kaya garam, maka pengontrolan ginjal terhadap garam dapat bermasalah.

Ketika metabolisme garam pada ginjal terganggu, yang terjadi adalah sistem peredaran darah tidak lancar.

Hal ini membuat aliran sel-sel darah di dalam tubuh tidak seimbang, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Inilah yang disebut orang dengan hipertensi.

"Makanan apapun bisa menjadi dalang hipertensi jika makanan tersebut mengandung banyak kadar garam," tegas Dr Tunggul.

Selanjutnya dalam daging merah termasuk daging kambing, kadar lemaknya juga tinggi.

Jika daging merah diolah dengan bahan yang memiliki kadar lemak tinggi juga seperti santan dan minyak, maka kadar lemak dalam olahan tersebut akan meningkat.

Lemak yang terlalu banyak dikonsumsi penderita hipertensi primer, akan mengakibatkan penumpukkan lemak dan penyempitan pada pembuluh darah.

Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah ke ginjal berkurang. Ginjal yang memiliki peran penting dalam penyebaran peredaran darah ini akan susah mengontrol sel-sel darah. Sehingga, tekanan darah dalam tubuh juga akan meningkat.

"Makan daging kambing itu tidak masalah. Cuma lihat olahannya, banyak garam atau lemaknya gak," ujar dia.

Menurut Tunggul, makanan cepat saji yang dijual di pasaran bahkan mall besar juga bisa menimbulkan hipertensi jika mengandung banyak garam dan lemak.

2. Hipertensi sekunder

Jenis hipertensi atau tekanan darah sekunder dimaksudkan bagi orang yang bisa terkena hipertensi dari berbagai faktor. Termasuk di antaranya, terdapat masalah pada hormona kelenjar aldosteron atau penyempitan pembulu darah ke ginjal.

Pada dasarnya, faktor utama penyebab hipertensi sekunder berbeda-beda.

Pengaruh dari konsumsi asupan garam berlebih juga akan berpengaruh.

Hipertensi sekunder lebih mudah diobati dan masih memungkinnkan untuk tidak mengonsumsi obat seumur hidup.

Catatan makan daging kambing

Tunggul mengatakan, orang dengan riwayat hipertensi tidak masalah jika ingin ikut mengonsumsi olahan daging kambing.

"Kalau Anda hipertensi mau makan daging kambing, ya makan saja. Toh enggak ngaruh kok, itu cuma mitos saja," kata Tunggul.

Namun Tunggul mengingatkan untuk mengonsumsi daging kambing dalam porsi wajar.

Selain itu, kandungan garam dan lemak dalam olahan makanan juga perlu diperhatikan. Banyak penelitian pun telah membuktikan, asupan kadar garam yang tinggi memicu risiko hipertensi.

"Bahkan, di Inggris sudah di terapkan terhadap restoran atau tempat makan untuk tidak menaruh garam di meja pelanggan, kecuali pelanggan meminta. Hasilnya, jumlah orang terkena hipertensi di Inggris berkurang," jelas Tunggul. (*)

==

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta: Benarkah Daging Kambing Bikin Hipertensi?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved