Liga Inggris
Kisah Sadio Mane Bohong kepada Keluarga untuk Main Bola hingga Jadi Striker Top Dunia
Dia bersama seorang teman kemudian bermain dengan tim sepak bola, yang memulai karier yang membuatnya memenangkan Liga Premier bersama Liverpool.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Sadio Mane menceritakan kisahnya saat harus menyelinap keluar dari desanya di Senegal untuk mencapai ibu kota Dakar.
Dia bersama seorang teman kemudian bermain dengan tim sepak bola, yang memulai karier yang membuatnya memenangkan Liga Premier bersama Liverpool.
Sang penyerang telah mencapai puncak sepak bola Inggris, memenangkan Liga Premier bersama The Reds musim ini setelah meraih Liga Champions.
Dengan 22 gol dan 12 assist di semua kompetisi, pemain berusia 28 tahun ini mendapatkan pujian dari para pakar untuk penampilannya musim ini.
Tetapi karier sepak bola sang penyerang dimulai dengan cara yang agak tidak lazim, harus membohongi keluarganya untuk turun ke lapangan.

Berbicara dalam film dokumenter "Made in Senegal", Mane berkata:
"Tidak mungkin mereka membiarkan saya pergi (bermain sepak bola). Tidak dalam hidupku," katanya dikutip Daily Star.
“Jadi suatu hari aku pikir sudah waktunya, dan aku berbicara dengan seorang pria dari desa. Dia berkata, 'Aku punya teman di Dakar dengan sebuah tim di sana'.
"Hanya mendengar nama itu, Dakar, yang merupakan ibu kota Senegal, saya pikir, 'tentu saja itu akan bagus untuk saya. Ini impian saya, saya akan mengambil kesempatan'."
Mane hanya memberi tahu sahabatnya Luc Dijbourne tentang rencananya untuk mencari karier di sepakbola.
Dia kemduian bangun pada suatu pagi pukul 6 pagi dan berjalan keluar untuk melakukan perjalanan panjang menggunakan bus.
Setelah menghabiskan dua minggu pelatihan dan tinggal bersama seorang teman sebelum kembali ke rumah dan mengungkapkan semua kepada keluarganya.

"Saya berkata, 'Saya kembali ke desa dengan syarat bahwa saya hanya memiliki satu tahun lagi sekolah. Itu saja'. Dan mereka menghormati keputusan saya.
"Setelah akhir tahun sekolah, mereka memutuskan untuk menemukan tempat bagi saya untuk bermain karena saya berkata, 'Sekarang sudah berakhir. Sekarang ini sepak bola, sepak bola'."
Masuk klub profesional