Gerakan Tanam Pohon Beringin untuk Jaga Kelestarian Lereng Merapi
Aksi penanaman tersebut sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga wilayah lereng Merapi tetap asri dan lestari.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Guna tetap menjaga kelestarian di lereng Merapi, sejumlah relawan dan pegiat lingkungan melakukan gerakan tanam pohon beringin di puncak Bukit 76, Kaliurang, Sleman.
Aksi tersebut dilakukan pada akhir pekan lalu.
Penanaman pohon beringin dilaksanakan oleh sejumlah pemuda dan komunitas di lereng Merapi, bersama dengan politisi muda Partai Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya.
Menurut Danang, aksi penanaman tersebut sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga wilayah lereng Merapi tetap asri dan lestari.
"Selain untuk menahan erosi, perakaran beringin mampu mengikat air. Sehingga diharapkan turut serta dalam upaya mengkonservasi sumber air di Sleman," katanya.
Politisi muda yang digadang-gadang bakal ikut meramaikan kontestasi Pilkada Sleman 2020 ini mengaskan vitalnya fungsi pepohonan untuk kelangsungan hidup masyarakat, terutama yang bermukim di lereng Merapi.
Menurutnya, upaya penanaman harus terus dilakukan karena dirinya kerap mendapatkan keluhan petani sekitar yang mengadu kesulitan mendapatkan air.
Ia mengatakan, tahun ini, Indonesia memikul tanggungjawab untuk merealisasikan angka kontribusi nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) pada bulan Februari silam memastikan, Indonesia tidak mengubah target penurunan angka emisi sebesar 29 persen.
Bahkan, target yang tercantum dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) itu akan dinaikkan hingga 41 persen pada tahun 2030.
Kepada sejumlah pemuda yang turut dalam kegiatan penanaman, Danang juga mengajak untuk terus menggali kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.
Menurut dia, pemerintah Indonesia tidak dapat dibiarkan melakukan upaya-upaya pelestarian sendiri tanpa andil masyarakat.
Karena, meskipun angka target penurunan emisi itu merupakan komitmen yang diserahkan Negara kepada Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC), kontribusi rakyat tetaplah penentu kesuksesannya.
"Tugas kita sebagai warga Negara salah satunya mendukung upaya pemerintah, caranya bisa dengan ikut menanam di lokasi-lokasi kritis seperti ini. Apalagi ini sangat terkait masa depan lingkungan bagi anak cucu kita kelak," papar dia.
Saat ini, imbuhnya, yang bisa dia lakukan hanya berusaha ambil bagian dalam menghijaukan daerah tangkapan air yang rusak oleh berbagai sebab.
Danang enggan menyalahkan kondisi lingkungan saat ini. Menurut dia, semua tinggal niat dan cara bagaimana mencari jalan keluar bersama.
Jika dilakukan dengan pendekatan yang baik dan dialog, DWS yakin banyak kegiatan ekonomi dapat dilakukan selaras dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
"Ya intinya, kita lakukan dari hal paling kecil, paling dekat dan paling cepat yang kita bisa. Ikut tanam pohon misalnya," tuturnya.
Seusai menanam, ia tak lupa menitipkan pohon-pohon beringin itu kepada para pemuda sekitar untuk dijaga dan dirawat.
Rendy Patria, salah seorang pemuda yang turut dalam penanaman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada DWS.
"Meskipun beliau saat ini tinggalnya pindah-pindah karena pekerjaan, maturnuwun sekali masih mau mengingat dan ikut menggalih kelestarian di kampung asalnya di lereng Merapi ini," tutur Rendy. (*)