Melihat Harga Emas Terkini dan Perbandingan Kenaikannya dalam Setahun

Harga emas Antam berada posisi Rp 997.000 per gram per Senin, 27 Juli 2020. Atau nyaris Rp 1.000.000 per gramnya.

Editor: Rina Eviana
Tribun Jabar
ILUSTRASI. Pengunjung melihat-lihat emas Antam di Butik Emas Logam Mulia , Jalan Ir H. Djuanda, Kota Bandung. 

Pecahan 5 gram Rp 3.330.000

Pecahan 10 gram Rp 6.595.000

Pecahan 25 gram Rp 16.380.000

Pecahan 50 gram Rp 32.685.000

Pecahan 100 gram Rp 65.300.000

Pecahan 250 gram Rp 163.000.000

Pecahan 500 gram Rp 325.800.000

Pecahan 1.000 gram Rp 651.600.000

Kenapa harga emas selalu naik setiap tahun? Safe haven adalah investasi aset yang nilainya bisa bertahan bahkan terus meningkat di tengah gejolak pasar.

Emas Antam yang dipajang di Butik Emas LM Yogyakarta
Emas Antam yang dipajang di Butik Emas LM Yogyakarta (Tribunjogja.com | Yosef Leon)

Beberapa waktu contohnya harga emas melonjak tajam. Banyak investor di dunia berpikir untuk menaruh investasinya di pasar, namun menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk logam mulia untuk menghindari kerugian terlalu besar jika terjadi penurunan pasar.

Artinya, meski untungnya terbilang kecil, emas dijadikan cadangan agar aset tak benar-benar tergerus gejolak keuangan dunia.

Kenaikan nilai emas sendiri di mata investor bukan lebih karena dianggap sebagai keuntungan, namun untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama. Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor.

Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan menumpuk lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis. Ini karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral dan pemerintah.

Ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi. Bisa dikatakan, harga emas malah akan naik ketika merespon ketidakstabilan pasar.

Safe heaven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved