Adu strategi Pilkada Bantul, Koalisi Ramping Abdul Halim dan Koalisi Gemuk Suharsono
Adu strategi Pilkada Bantul, Koalisi Ramping Abdul Halim dan Koalisi Gemuk Suharsono
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Konstelasi politik di Bumi Projotamansari terus menghangat memasuki satu bulan menjelang pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul.
Pilkada Bantul tahun ini, diprediksi hanya ada dua kandidat yang akan berlaga yaitu, Suharsono dan Abdul Halim Muslih.
Abdul Halim Muslih dipastikan bergandengan dengan Joko Purnomo. Keduanya, sementara ini diusung oleh dua partai yaitu PKB dan PDIP.
Dengan perolehan 17 kursi legislatif, sudah lebih dari cukup untuk mengajukan satu tiket pasangan calon di Pilkada.
Meski maju dengan koalisi ramping, Abdul Halim Muslih mengaku optimistis dapat meraih kemenangan.
Sebab, dua partai politik pengusung dirinya solid dan memiliki jaringan serta struktur hingga tingkat akar rumput cukup besar.
Terbukti saat ini, kata dia, dukungan dari lapisan masyarakat yang datang, terus bertambah banyak.
"Saya sampai kewalahan menerima deklarasi dari masyarakat yang sangat banyak. Jadi (soal koalisi) kami tidak khawatir sama sekali," ucap Halim, Minggu (26/7/2020).
Menurut dia, jumlah dukungan kursi legislatif biasanya tidak berbanding lurus dengan perolehan suara di Pilkada.
Ia mencontohkan, ketika dirinya bersama Suharsono maju di Pilkada Bantul tahun 2015 silam. Saat itu, dukungan legislatif kepada dirinya hanya terkumpul 14 kursi. Namun nyatanya dapat meraih kemenangan.
Karena itu, meski kalah jumlah dukungan kursi legislatif dengan rival politiknya, Halim mengaku tidak merasa khawatir.
Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah merapikan semua jaringan relawan. Baik yang telah menyampaikan deklarasi maupun belum.
"Agar semuanya sinergi dan dapat dirumuskan bersama-sama di lapangan," terang dia.
Halim mengungkapkan, sampai saat ini pintu koalisi masih terbuka lebar.
Pihaknya mengaku terus membangun komunikasi dengan partai lain yang saat ini, belum menentukan sikap dukungan.
Salah satunya intens berkomunikasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Meskipun, saat ini pihaknya mengaku belum bisa menyampaikan perkembangan Komunikasi, karena masih sangat dinamis.
"Minggu depan mudah-mudahan sudah ada keputusan, sehingga akan ada tiga partai (koalisi)," ucap dia.
• Ada Arahan Jokowi dan Surya Paloh, Wahyu Purwanto Mundur dari Bursa Pencalonan Pilkada Gunungkidul
• Disetujui Seluruh Kader, Golkar Solid Dukung Sunaryanta-Heri Susanto di Pilkada 2020
• Gelar Musda, Partai Golkar Bantul Tegaskan Beri Dukungan Penuh pada Suharsono-Totok di Pilkada 2020
Koalisi Gemuk Suharsono
Suharsono dipastikan maju di Pilkada Bantul bergandengan dengan Totok Sudarto.
Bakal pasangan dengan Jargon Noto itu diakuinya sudah diusung dan didukung oleh Lima partai politik. Antara lain, Gerindra, Nasdem, Golkar, PKS dan PPP. Total keseluruhan ada 20 kursi legislatif.
Selain itu, Suharsono juga mengklaim sudah berkomunikasi dengan dua partai lain yang kemungkinan akan ikut merapat kepada dirinya yaitu Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"PBB sudah (mendukung saya) tinggal Minggu depan Demokrat," aku Suharsono.
Apabila memang benar, Demokrat dan PBB akhirnya melabuhkan dukungan ke Suharsono, maka ada penambahan tiga kursi.
Demokrat 2 kursi dan PBB 1 kursi sehingga total keseluruhan menjadi 23 kursi legislatif.
Saat ini Suharsono mengaku terus melakukan konsolidasi internal, termasuk menyusun konsep dan format sebelum melakukan deklarasi bersama Totok Sudarto, bulan Agustus mendatang.
Sementara itu, sekretaris DPC Gerindra Bantul Darwinto menyampaikan, terkait dengan rekomendasi, hampir semua partai pengusung pasangan Suharsono dan Totok Sudarto sudah tidak ada masalah.
Gerindra dipastikan akan kembali mengusung Bupati Incumbent. Begitu juga dengan Golkar sudah memberikan rekomendasi. Sedangkan rekomendasi Nasdem dan PKS saat ini sedang dalam proses di masing-masing DPP.
"Jadi saat ini kami tinggal menunggu turunnya (rekomendasi) saja," kata Darwinto. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)