Hikmah Pandemi Corona, Manfaatkan Pasar Digital, Bisnis Kerajinan Bambu Keraton Craft Panen Pesanan

Hikmah Pandemi Corona, Manfaatkan Pasar Digital, Bisnis Kerajinan Bambu Keraton Craft Panen Pesanan

Istimewa
Lia Novi Astuti , pemilik usaha Keraton Craft, jalan Padokan, Kecamatan Kasihan, Bantul, manfaatkan peluang penjualan digital selama masa pandemi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berbicara bisnis, tentu target pemasaran produk atau jasa menjadi hal penting untuk diperhatikan. Di mana para pelaku bisnis harus mengetahui target pasarnya dengan tepat dan cepat.

Inilah yang dilakukan, Lia Novi Astuti (26), pemilik usaha Keraton Craft, jalan Padokan, Kecamatan Kasihan, Bantul.

Ketika pandemi Corona mulai merebak, dirinya semakin menggiatkan penjualan secara digital untuk pemasaran produknya.

"Semula memang sudah berjualan secara online, namun platformnya hanya melalui instagram dan WhatsApp, sangat terbatas. Lalu, sejak Maret ketika pandemi mulai menyebar di situ saya kepikiran untuk menggalakan penjualan secara daring tadi," jelasnya kepada Tribunjogja.com beberapa waktu yang lalu.

Ketika pandemi merebak, kata Lia, dirinya mulai menyadari adanya perubahan pasar. Apalagi, sempat terjadi pembatasan sosial (lockdown) yang sempat dilakukan belakangan ini.

Tentu, hal itu akan membuat pelanggannya sedikit kesulitan untuk melakukan pembelian.

Sehingga, terlintas dalam pikirannya untuk memperluas pasar secara digital. Di mana tak hanya menggunakan platform media sosial.

Dirinya pun mencoba berjualan melalui market place yang besar yaitu e-commerce.

"Awalnya ada rasa khawatir juga ketika masa sulit ini. Namun, setelah dipikir-pikir kenapa tidak memanfaatkan teknologi saja. Tentu, akan lebih mudah dan cepat dalam proses pemasarannya," terangnya.

Daftar Harga HP Samsung Galaxy A dan M Series, A10s, A11, A31 dan A20s

Realisasi Pendapatan Negara di DIY Semester 1 2020 Naik 2,3 Persen Dibandingkan Triwulan II 2019

Dari situ, dirinya mulai merambah ke dunia penjualan e-commerce setelah berlangsung sekitar satu bulan ternyata penjualan pun meningkat. Akhirnya, ia pun meneruskannya.

"Bersyukur ternyata dengan berjualan online pembeli malah meningkat bahkan pendapatan bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Dulu, palingan mampun menjual kerajinan bambu sekitar 3000 per hari kini bisa capai 10.000 per harinya," ujarnya.

Adapun, produk yang paling diminati yaitu hiasan bambu seperti tempat lampu hingga hiasan dinding dari bambu yang biasanya digunakan sebagai properti untuk fotografi.

Selain, itu permintaan besek (tempat yang terbuat dari anyaman bambu bentuknya segi empat) pun cukup tinggi. Ada yang untuk keperluan Iduladha, pernikahan, hingga rumah untuk burung walet.

Adapun pasaran penjualan produknya sudah menjangkau beberapa pulau besar di tanah air. Meliputi Jawa, Kalimantan, hingga Sumatera.

Untuk harga kerajinan bambu yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari harga tujuh ratus perak hingga ratusan ribu untuk harga per unitnya. Tergantung bentuk dan lamanya proses pembuatan. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved