Cerita Suroto, Guru SD di Perbatasan Magelang-DIY Sambangi Siswanya Belajar dari Rumah ke Rumah

Berseragam lengkap, guru SD Kanisius Kenalan itu lantas menggenjot sepeda motornya melintasi jalan yang berkelok di sepanjang perbukitan Menoreh

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Rendika Ferri K
Suroto (59), guru SD Kanisius Kenalan, Borobudur, Magelang yang menyambangi siswanya belajar dari rumah ke rumah. Tampak ia sedang mengajari siswanya belajar tentang tumbuh-tumbuhan, Senin (20/7/2020) di salah satu rumah siswanya di Dusun Plengan, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, DIY. 

"Saya datangi dari dusun ke dusun, meskipun berjarak jauh. Nanti, satu kelompok belajar, terdiri dua sampai tiga anak. Tidak setiap hari keliling, kadang daring juga. Yang tidak bisa daring, saya sambangi. Sehari saya mengajar dua kelompok. Mulai pagi jam 08.00 WIB hingga siang. Satu kegiatan maksimal 2-3 jam," tutur guru yang sudah mengajar selama 35 tahun tersebut.

Meskipun menyambangi siswanya langsung, Suroto tetap mengindahkan protokol kesehatan.

Sebelum pembelajaran, anak-anak diedukasi tentang pentingnya mencuci tangan dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.

Anak-anak harus mengenakan masker, dan diajari cara mencuci tangan dengan baik.

Selama belajar, mereka juga harus menjaga jarak.

"Belajar ya belajar, tetapi yang paling penting adalah menerapkan protokol kesehatan. Anak-anak harus mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," kata ayah dari dua putra dan putri dan kakek dari dua cucu itu.

Ada saja kendala yang terjadi saat ia hendak berangkat mengajar. Kadang-kadang saat musim hujan kemarin, ia berangkat kehujanan.

Sempat ia menyambangi rumah siswanya yang lumayan berjarak jauh, ban sepeda motornya bocor.

Tidak ada tambal ban terdekat, sehingga ia harus menuntun sepeda motornya lumayan jauh. Kadang-kadang, ia harus merogoh koceknya sendiri untuk membeli bensin.

"Kendala tentu ada, tapi bagaimanapun harus ditempuh. Ini sudah tanggung jawab saya mendampingi mereka, anak-anak saya. Supaya mereka tak ketinggalan belajar di rumah. Ini tanggung jawab saya sebagai guru," tutur pria dengan nama lengkap, Hendricus Suroto tersebut.

Suroto sendiri sudah mengajar di SD Kanisius Kenalan sejak tahun 1985. Jika dihitung, sudah 35 tahun, ia menjadi guru.

Sekolah itu juga yang menjadi tempat belajarnya dulu. Meskipun sudah purna tugas setahun lalu, ia tetap diperbantukan yayasan, karena semangatnya yang ingin terus mendidik siswanya.

"Sudah purna sejak setahun lalu, tetapi masih diperbantukan yayasan. Kalau saya mengajar kelas 3. Muridnya memang tak banyak hanya 15 orang saja. Ada yang dari Kulonprogo, paling banyak dari Magelang. Meski sudah pensiun, tetapi saya tetap menjadi guru karena saya masih ingin mengajar mereka," kata pria yang juga alumnus SD Kanisius Kenalan tersebut.

Sambang siswa dan mengajar mereka di rumah ini, semata-mata ia lakukan untuk membantu para orangtua dan anak yang kesulitan belajar daring. Ia juga tak meminta bayaran lebih.

Terpenting adalah para siswanya dapat belajar dengan baik, meskipun menghadapi kesulitan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved