Menanti Kiprah Nanda Nurrandi, Talenta Muda asal Blitar di Sektor Sayap PSIM Yogyakarta

Menanti Kiprah Nanda Nurrandi, Talenta Muda asal Blitar di Sektor Sayap PSIM Yogyakarta

Liga Indonesia Baru
Winger PSIM Yogyakarta, Nanda Nurrandi berduel dengan pemain Sriwijaya FC pada laga perdana Liga 2 2020, Maret 2020 lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak hanya pemain-pemain senior saja yang layak dinantikan penampilannya, namun kiprah sejumlah pemain muda di skuad PSIM Yogyakarta layak dinanti pada lanjutan Liga 2 2020, Oktober 2020 mendatang.

Kehadiran para pemain muda ini tentu menambah warna tersendiri untuk tim berjuluk Laskar Mataram.

Dari deretan pemain muda di skuad besutan Seto Nurdiyantoro musim ini, ada satu nama yang menarik dinanti aksinya. Ialah winger muda asal Blitar, Jawa Timur, Nanda Nurrandi.

Meski namanya belum sementereng deretan winger lain yang dimiliki PSIM musim ini, namun potensi besar dimiliki Nanda.

Buktinya, dalam uji tanding pra musim Nanda kerap jadi pembeda kala timnya menemui jalan buntu.

Eks Persatu Tuban ini juga telah menandai debutnya di pertandingan resmi bersama Laskar Mataram kala jumpa Sriwijaya FC, meski memulai laga dari bangku cadangan.

"Rasanya bangga luar biasa bisa bergabung ke klub besar yang sarat sejarah, punya suporter yang juga besar," ujar Nanda, Sabtu (18/7/2020).

Kennoveryan Achbar, Si Anak Gawang Wujudkan Mimpi Bela Klub Kebanggaan PSIM Yogyakarta

Persija Jakarta Ajukan Permohonan Izin Penggunaan Stadion Kandang Klub PSIM Yogyakarta

Berbekal kombinasi pemain senior dan junior yang dimiliki saat ini, Nanda optimistis Laskar Mataram bisa banyak berbicara pada lanjutan kompetisi nanti.

Ia pun mengaku sangat bersyukur bisa banyak belajar dari para seniornya di PSIM.

"Tentunya dengan skuad PSIM saat ini saya sangat yakin tim ini bisa berprestasi," kata Nanda.

"Sebagai pemain muda, tentu saya sangat termotivasi sekaligus bersyukur bisa menimba ilmu dari senior saya di PSIM," lanjutnya.

"Ya selama saya diberi kepercayaan pelatih, saya selalu berusaha main maksimal," tambahnya.

Adapun selama kompetisi ditangguhkan, Nanda berusaha menjaga kondisinya dengan menjalani berbagai latihan di antaranya abs whell rollout, juggling, skuat, skipping, sit up, chair dip, dan push up.

Di samping itu, kesempatan ketika di rumah ia manfaatkan untuk membantu orang tua berkebun.

"Orang tua selalu memberi dukungan penuh kepada karier saya di sepak bola. Dulu sebelum meniti karier profesional, orang tua juga yang membelikan saya sepatu bola, tapi syaratnya harus bantu-bantu di kebun dulu. Nanti ketika sudah ada hasil dari panen, baru dibelikan sepatu," kenang Nanda.

"Selagi kompetisi ditangguhkan, saya bantu-bantu orang tua di kebun. Kebetulan tinggal di daerah pegunungan di wilayah Blitar selatan, Panggungrejo, jadi yang ditanam bermacam ada cabe juga jagung," pungkasnya. (Tribunjogja/Hanif Suryo)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved