BPBD DIY Fokus Rencana Kontigensi Terkait Jalur Evakuasi Gunung Merapi yang Rusak

Kondisi jalan yang digunakan untuk evakuasi saat gunung Merapi erupsi, khususnya yang masuk dalam wilayah administrasi DIY, banyak yang rusak

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Lokasi penambangan pasir Kali Gendol, Kepuharjo, Cangkringan yang sepi karena dihentikan sementara usai status Merapi dinaikan menjadi waspada. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kondisi jalur utama evakuasi gunung Merapi wilayah Jawa Tengah (Jateng)-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diketahui banyak yang mengalami kerusakan.

Hal itu diakui Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal, Senin (13/7/2020).

Menurut Danang, kondisi jalan yang digunakan untuk evakuasi saat gunung Merapi erupsi, khususnya yang masuk dalam wilayah administrasi DIY banyak yang mengalami kerusakan.

"Persoalan jalur evakuasi ini sangat sensitif. Karena masuk ke dalam beberapa wilayah Jateng dan DIY. Lintas sektoral juga yang seharusnya menanganinya," katanya, Senin (13/7/2020).

Ia mengatakan, Minggu (12/7/2020) kemarin, Tim Respon Cepat (TRC) BPBD DIY dan Kabupaten Sleman sudah meninjau dan menentukan titik-titik kerusakan.

Beberapa kondisi jalan memang banyak ditemui kerusakan.

Faktor penyebabnya salah satunya lantaran intensitas kendaraan penambang pasir di Kali Gendol yang tinggi.

Namun, ia menyebut, jalur Evakuasi bukan hanya jalur utama saja. Justru yang tak kalah lebih penting ialah kesiapan jalur evakuasi antar desa.

"Data lengkapnya ada di tim TRC. Kemarin mereka yang meninjau langsung. Namun informasinya memang banyak terjadi kerusakan," tegasnya.

Saat disinggung mengenai kesiapan jalur evakuasi tersebut, secara garis besar beberapa komponen telah disiapkan.

Di antaranya rencana kontigensi warga sekitar lereng merapi. Jalur-jalur tak terduga akan muncul dan menjadi pilihan warga ketika panik.

"Ini yang sedang diselesaikan oleh tim BPBD DIY. Rencana Kontigensi sangat penting karena masyarakat ketika panik tentu akan berpikir cepat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved