Wisatawan dan Warga Sambut Antusias Pembukaan Kembali Sejumlah Wisata Pantai di Gunungkidul
Meski harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat sampai pengunjung dibatasi, banyak di antara mereka yang menyambut baik momen ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah destinasi wisata di Gunungkidul mulai dibuka untuk publik secara terbatas sejak pertengahan Juni 2020 lalu.
Meski harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat sampai pengunjung dibatasi, banyak di antara mereka yang menyambut baik momen ini.
Begitu mengetahui Uji Coba akan dilakukan, Rosid (26) tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia pun langsung mendatangi Pantai Kukup, satu dari 4 destinasi wisata yang diperbolehkan untuk dibuka terbatas.
"Saya bela-belain berangkat jam 8 pagi dari rumah saya di Wirobrajan, Yogyakarta," kata karyawan swasta ini pada Tribun Jogja beberapa waktu lalu.
Rosid mengaku mengetahui tahap Uji Coba pembukaan wisata dari akun Instagram resmi Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul.
Ia pun langsung menjajal Pantai Kukup persis di hari pertama Uji Coba bersama seorang temannya.
Alasan lain mengapa ia begitu niat ingin mencoba Uji Coba wisata ini lantaran membutuhkan suasana yang berbeda.
Tak heran mengingat selama pandemi COVID-19, ia nyaris tak bisa ke mana-mana lantaran seluruh tempat wisata tutup.
"Kebetulan ini lagi libur juga, jadi sekalian refreshing karena sudah lama tidak jalan-jalan," tutur Rosid.
Tak hanya Rosid, kebahagiaan itu juga dirasakan oleh warga sekitar yang membuka usaha di sana.
Senyum lebar tak lepas-lepas mereka berikan pada wisatawan yang baru saja melintas.
Yahmi (45), pedagang makanan laut di Pantai Kukup mengungkapkan bahwa selama aktivitas wisata ditutup, ia sama sekali tak memiliki pemasukan.
Sama seperti warga lain, banyak yang menggantungkan hidupnya pada wisata di pantai.
"Jadi ya kemarin-kemarin itu benar-benar ndak bisa ngapa-ngapain. Suami saya juga ikut nganggur," kata warga Kemadang, Rejosari, Tanjungsari ini.
Begitu tahu akan kembali dibuka untuk Uji Coba, Yahmi pun segera mempersiapkan diri.
Selain mengikuti proses simulasi dan sosialisasi, ia pun turut membeli sendiri perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan.
Ibu dua anak ini mengatakan jika sebenarnya para pedagang dibagikan APD secara gratis.
Namun ia memilih membeli lagi untuk berjaga-jaga.
"Jadi saya siapkan sendiri pelindung wajah, sarung tangan, dan masker," kata Yahmi.
Baik Rosid dan Yahmi menyatakan aturan dan protokol kesehatan yang disampaikan sudah cukup jelas.
Informasi-informasinya pun sudah tersebar di titik-titik strategis.
Hanya saja tinggal bagaimana dari pengunjung hingga pelaku wisata dalam mematuhi aturan tersebut.
Yahmi secara khusus berharap masa Uji Coba bisa berlangsung lebih panjang dari jadwal.
Sebab kehadiran wisatawan saat Uji Coba ini berdampak langsung pada warga setempat.
"Ya tentunya saya ingin bisa kembali beraktivitas seperti biasa, meski tidak bisa normal seperti dulu," katanya.(*)