Ini Perkiraan Harga Vaksin Virus Corona Menurut Pemerintah, Kapan Bisa Diperoleh?

Perkiraan biaya tersebut dihitung berdasarkan rumus atau formula viro yang akan menghitung berapa orang yang perlu divaksin.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Hingga saat ini, Virus Corona telah menginfeksi lebih dari 10,9 juta orang dan 524.176 orang meninggal akibat COVID-19.

Sementara lebih dari 6,1 juta orang dinyatakan sembuh dari penyakit ini.

Semua negara di dunia saat ini sedang berusaha keras untuk dapat segera menemukan Vaksin COVID-19.

Bagaimana tidak, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia, dan membuat perekonomian semua negara anjlok.

Ilustrasi mutasi Virus Corona
Ilustrasi mutasi Virus Corona (SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova)

Memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat mengembangkan vaksin ini.

Ketua Konsorsium Penelitian dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti memperkirakan apabila vaksin Virus Corona sudah tersedia, harganya akan berkisar Rp75.000 per orang.

“Jika harga vaksinnya sekitar USD5 atau Rp75.000, maka kita butuh setidaknya Rp26,4 triliun,” ujarnya dalam telekonferensi pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).

UPDATE 3 Juli Sore Data Kasus Baru Virus Corona di Jatim, DKI Jakarta, Jateng hingga DIY

Pihaknya menjelaskan, perkiraan biaya tersebut dihitung berdasarkan rumus atau formula viro yang akan menghitung berapa orang yang perlu divaksin.

Dengan formula tersebut, dibuat perhitungan bahwa satu orang dapat menularkan virus sampai ke tiga orang.

Lalu, dilakukan perhitungan dengan mengkalikan dengan 2/3 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 260 juta orang. Sehingga didapatkan 176 juta unit vaksin.

“Jika setiap orangnya membutuhkan dua kali vaksin, maka diperlukan 352 juta unit vaksin untuk masyarakat,” imbuhnya.

Ilustrasi: Profesor Sarah Gilbert adalah seorang peneliti di bidang vaksinologi di Jenner Institute di Universitas Oxford
Ilustrasi: Profesor Sarah Gilbert adalah seorang peneliti di bidang vaksinologi di Jenner Institute di Universitas Oxford (UNIVERSITAS OXFORD)

Setidaknya, kata Ali, dibutuhkan waktu selama kurang lebih satu tahun untuk bisa memvaksin semua warga yang membutuhkan.

Hingga saat ini, Indonesia sedang bekerja sama dengan dua negara dalam usaha pencarian vaksin COVID-19 ini.

Ali menjelaskan, vaksin yang dikembangkan BUMN farmasi PT Bio Farma Tbk dan perusahaan bioteknologi asal China Sinovac Biotech, Ltd telah melewati fase uji klinis pertama dan akan memasuki fase kedua pada akhir Juni nanti.

Uji Klinis Dinyatakan Aman, Militer China akan Disuntik Vaksin Covid-19 Produksi CanSino Bilogics

Sementara itu, vaksin yang dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc, sedang dalam proses uji klinis fase pertama di Korea Selatan sejak Juni lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved