Wabah Virus Corona

Hasil Penelitian Ilmuwan Ungkap Virus Corona Saat Ini Beda dengan di China dan Lebih Menular

Studi baru mengungkap, Virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global memiliki variasi genetik yang berbeda dibandingkan yang berasal dari China.

Editor: Rina Eviana
SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova
Ilustrasi mutasi Virus Corona 

TRIBUNJOGJA.COM -Studi baru mengungkap, Virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global memiliki variasi genetik yang berbeda dibandingkan yang berasal dari China.

Seperti diketahui, virus pertama kali mewabah di China yang kemudian dikenal sebagai Coronavirus Dieases ( COVID-19), hingga saat ini telah menginfeksi hampir 11 juta orang di seluruh dunia.

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Cell, Kamis (2/7/2020), menunjukkan mutasi Virus Corona baru ini lebih menular di antara manusia, dibandingkan dengan literasi sebelumnya.

Ilustrasi mutasi Virus Corona
Ilustrasi mutasi Virus Corona (SHUTTERSTOCK/Polina Tomtosova)

"Saya pikir data menunjukkan bahwa ada satu mutasi yang benar-benar membuat virus dapat bereplikasi lebih baik dan mungkin memiliki viral load yang tinggi," kata Anthony Fauci, spesialis penyakit menular Amerika Serikat, saat berkomentar di Journal American Medical Association.

Jika Warga Tak Ikuti Protokol Kesehatan, Kasus Virus Corona di Amerika Bisa Tembus 100 Ribu Perhari

Para peneliti dari Los Alamos National Laboratory di New Mexico dan Duke University di North Carolina bekerjasama dengan tim peneliti COVID-19 Genome dari University of Sheffield Inggris menganalisis sampel genom yang diterbitkan GISAID.

Mereka menemukan varian virus corona saat ini yang disebut dengan D614G membuat perubahan kecil, namun berpotensi merubah protein spike yang menonjol di permukaan virus.

Seperti diketahui protein spike adalah bagian Virus Corona yang digunakan untuk menyerang dan menginfeksi sel manusia.

Melansir Science Alert, Jumat (3/7/2020), pertama kalinya, para ilmuwan mengunggah makalan tersebut di situs pracetak medis bioRxiv pada April lalu.

Kendati demikian, makalah tersebut sempat mendapat kritik, sebab para ilmuwan tidak membuktikan bahwa mutasi itulah yang bertanggung jawab atas dominasi.

Namun, mereka kemudian melakukan serangkaian percobaan.

Tim peneliti ini menganalisis data 999 pasien COVID-19 di Inggris yang dirawat di rumah sakit.

Dalam pengamatan yang dilakukan, pasien-pasien tersebut memiliki lebih banyak partikel Virus Corona, tetapi tanpa mengubah keparahan penyakit yang diderita pasien itu.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Sementara itu, eksperimen di laboratorium menunjukkan varian virus corona yang ditemukan itu tiga hingga enam kali lebih mampu menginfeksi sel manusia.

"Tampaknya itu adalah virus yang paling fit," kata Erica Ollmann Saphire, yang melakukan salah satu eksperimen di La Jolla Institute for Immunology.

Virus corona sekarang adalah pandemi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved