Mendag Temui Sultan

Mendag Agus Suparmanto Angkat Suara soal Pasar Jadi Sumber Penularan Covid-19 hingga Isu Reshuffle

Menurutnya pasar yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik memberikan kontribusi terhadap pulihnya perekonomian.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Kurniatul Hidayah
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto, saat di Gedung Pracimasana Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (2/7/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Agus Suparmanto, memberikan bantuan dalam Program Kemendag Peduli yang disalurkan secara simbolis kepada Pemda DIY, Kamis (2/7/2020).

Seusai acara penyerahan, Agus melayani beberapa pertanyaan yang dilayangkan awak media kepadanya.

Mulai dari pasar tradisional yang turut andil dalam penularan Covid-19 tidak hanya di DIY namun juga di provinsi lain di Indonesia, hingga isu reshuffle menteri yang diucapkan Presiden Joko Widodo saat mengomentari perihal kinerja para menterinya.

"Ini kan hak prerogatif presiden. Kita ini satu adalah kerja, kedua kerja, ketiga kerja kerja keras. Ada lagi (pertanyaan)?" ungkapnya saat mengomentari soal reshuffle menteri.

Agus selebihnya berbicara mengenai pasar dan perekonomian.

Ia menyinggung bahwa berkaitan dengan pasar, pihaknya bekerja keras untuk menggencarkan sosialisasi.

Menurutnya pasar yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik memberikan kontribusi terhadap pulihnya perekonomian.

Hal tersebut lantaran kembalinya kepercayaan konsumen yang tidak khawatir lagi belanja di pasar untuk membeli hasil panen yang didistribusikan petani ke pasar.

"Betapa pentingnya mengenakan masker, mencuci tangan, kalau mereka sadar. ini yang harus kita sosialisasikan. Kalau kita jelas, mereka akan menerima. Ini upaya kita menyelamatkan perekonomian," bebernya.

Kondisi pasar rakyat saat ini, lanjutnya, ada yang tutup dan buka, terkait ancaman penularan Covid-19.

"Kalau ada kena positif, segera ditutup, dievaluasi, di tes lagi supaya yang positif dilokalisir kemudian didisinfektan dibuka lagi setelah aman. Jumlahnya nggak sampai seribuan, detilnya itu teknis tapi nggak sebanyak itu," ucapnya.

Ia menambahkan, selama pandemi ini semua kegiatan dilakukan di dalam rumah. Ini membuat masyarakat yang sudah lama di rumah kemudian keluar. Peluang ini yang ditangkap Agus.

"Protokol kesehatan dengab disiplin tinggi, kita yakin ekonomi bangkit. Kebutuhan konsumsi mempengaruhi pendapatan kita yang sangat besar. Itu yang akan kita gerakan secara intensif," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved