Sang Legenda Tribun Network Herman Darmo Resmi Purna Tugas Setelah 39 Tahun Berkarya

Herman Darmo resmi mengakhiri pengabdiannya di Tribun Network pada 30 Juni 2020 setelah menjabat sebagai komisaris.

Editor: Muhammad Fatoni
Tribunnnews/ Jeprima
Komisaris Tribun Network, Herman Dharmo, saat memberikan kata sambutan pada acara pelepasan purna tugas komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM - Setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-66 pada 11 Juni 2020 lalu, Herman Darmo akhirnya
resmi purna karya atau pensiun dari Tribun-Network.

Sosok fenomenal dan sentral dalam lahir dan besarnya media-media Tribun di daerah tersebut mengakhiri pengabdiannya setelah 39 tahun berkarya di grup Kompas Gramedia.

Banyak ucapan terima kasih dan nostalgia yang ditujukan kepada Herman Darmo atas dedikasi puluhan tahunnya bersama Tribun Network dan Kompas Gramedia.

Herman Darmo pun menyambut itu semua dengan kesan positif.

"Saya kira ini bukan perpisahan. Tidak perlu kita bersedih, karena saya masih merasa selama ini yang melekat ketika saya bekerja adalah bagian redaksi," kata Om HD, begitu ia biasa disapa dalam pertemuan virtual dalam rangka pelepasan purna karya dirinya, Selasa (30/6/2020).

Komisaris Herman Dharmo menerima cinderamata dari CEO Tribun Network Sentrijanto saat berfoto bersama disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020).
Komisaris Herman Dharmo menerima cinderamata dari CEO Tribun Network Sentrijanto saat berfoto bersama disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Herman Darmo tak menampik akan selalu berhubungan dan berkirim kabar kepada para kolega di Tribun-Network.

Di samping kedekatan dengan para rekan redaksi, teknologi memungkinkan ia untuk tetap dekat dengan Tribun-Network.

"Saya menghargai pendapat banyak pihak bahwa sebagian besar hidup saya melekat di luar print. Pengalaman-pengalaman di cetak lebih banyak melekat di saya," kata Herman.

Seluruh jaringan Tribun-Network, yakni 24 koran di 22 kota di Indonesia, plus puluhan media daring di bawah naungan Tribun Network ikut melepas Herman Darmo memasuki masa purna karyanya.

Bahkan, ucapan terima kasih juga disampaikan Lilik Oetama selaku CEO Kompas Gramedia.

"Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebanyak-banyaknya atas pengabdian dan loyalitas yang diberikan Mas Herman selama ini. Loyalitas Mas Herman selama ini tanpa cela. Keluarga besar Kompas Gramedia sangat kehilangan dengan purna baktinya beliau," kata Lilik.

News Vice Director Domu Ambarita menyerahkan cideramata kepada Komisaris Herman Dharmo disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020).
News Vice Director Domu Ambarita menyerahkan cideramata kepada Komisaris Herman Dharmo disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Herman Darmo mulai kepincut dunia jurnalistik sejak kuliah S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Jakarta pada 1977.

Setelah lulus kuliah pada  tahun 1981 ia sempat bekerja sebagai peneliti di Direktorat Analisis Sistem, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Tiga tahun kemudian ia hijrah ke surat kabar Kompas. Di sana ia sempat menjadi Kepala Dokumentasi Perpustakaan dan juga reporter.

Pada tahun 1986 Kompas mulai mengembangkan sayap ke daerah-daerah di Indonesia lewat Pers Daerah alias Persda.

Saat itu, Persda Kompas Gramedia memiliki misi  membangun dan memgembangkan koran daerah di Indonesia. Ketika itulah Herman Darmo bergabung ke Persda Kompas Gramedia.

Ia terpilih dalam tim persiapan penerbitan koran-koran di daerah tersebut.

Saat itu ia ditunjuk sebagai Wakil Pemimpin Proyek sekaligus Pemimpin Proyek Penerbitan Koran Sriwijaya Post di Palembang, Sumatera Selatan.

Setahun kemudian, Herman Darmo dipercaya sebagai Pemimpin Proyek Penerbitan Serambi Indonesia di Banda Aceh. Kemudian pada tahun 1989, berlanjut ke Surabaya Jawa Timur untuk melahirkan Harian Surya.

Karena dedikasinya, dalam rentang 1991 hingga 1999 Herman Darmo mendapat kepercayaan memimpin Harian Surya di Surabaya sebagai pemimpin redaksi.

Lantas pada 1999, suami Astati Widayati itu dipercaya menjabat Direktur Kelompok (Dirkel) Pers Daerah Kompas Gramedia menggantikan Mamak Sutamat.

Komisaris Herman Dharmo berfoto bersama karyawan disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020).
Komisaris Herman Dharmo berfoto bersama karyawan disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Perjalanan karier Herman Darmo semakin moncer ketika pada 2003 ia membangun koran daerah menggunakan brand Tribun.

Provinsi pertama yang dijadikan pionir Tribun adalah Kalimantan Timur.

Dari sanalah, koran-koran lain yang menggunakan main brand Tribun didirikan.

Hal tersebut berlangsung hingga pada 2014.

Tribun Bali jadi brand Tribun terakhir yang didirikan Herman.

Dalam waktu tak terlalu lama, koran-koran di bawah naungan Tribun Grup menjadi market leader di wilayahnya masing-masing.

Di tengah mengembangkan koran daerah, Herman Darmo juga melakukan lompatan, menjangkau platform digital, mendirikan Tribunnews.com pada 2010.

Tak menunggu lama, hanya dalam waktu delapan tahun Tribunnews.com dan puluhan subdomainnya menjadi portal nomor satu di Nusantara hingga hari ini.

Sebagai pucuk pimpinan di grup Tribun, keutamaan Herman Darmo adalah komitmennya yang luar biasa soal produk.

"Jualanmu besok apa?" begitu pertanyaan yang selalu ia lontarkan kepada kru redaksi mengenai berita andalan setiap edisi, baik versi print (cetak) maupun online.

Dalam berbagai forum konsolidasi dan koordinasi, Herman Darmo selalu menekankan yang utama dalam manajemen pemasaran adalah produk.

Komisaris Tribun Network Herman Dharmo menerima cinderamata dari Vice CEO Tribun Network Dahlan Dahi disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020).
Komisaris Tribun Network Herman Dharmo menerima cinderamata dari Vice CEO Tribun Network Dahlan Dahi disela-sela acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Produk tetaplah menjadi gerbong untuk strategi 4P itu. Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan
Promotion (Promosi). Tanpa produk yang baik, kata Om HD, betapapun 3P lainnya ideal, hasilnya tidak akan membawa keuntungan.

"Content is the king", begitu pakemnya.

Orang mau membeli koran atau klik link portal Tribun karena mereka percaya produknya bermutu.

Produk jurnalistik yang membawa benefit atau manfaat bagi publik.

"Banyak warisan Pak Herman. Dua di antaranya adalah market oriented. Kedua, media bukan pabrik sepatu. Dia harus punya idealisme. Itu yang akan selau kita ingat dan menjadi karakter Tribun hari ini," kata Dahlan Dahi, Vice CEO Tribun Network.

Herman Darmo resmi mengakhiri pengabdiannya di Tribun Network pada 30 Juni 2020 setelah menjabat sebagai komisaris.

Komisaris Tribun Network Herman Dharmo berfoto bersama redaksi Tribunnews dan Wartakota pada acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020).
Komisaris Tribun Network Herman Dharmo berfoto bersama redaksi Tribunnews dan Wartakota pada acara pelepasan purna tugas Komisaris Tribun Network di Gedung Tribun, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

"Walaupun Mas Herman kini sudah purna tugas, beliau tetap pemimpin kita semua di grup Tribun," kata Sentrijanto, CEO Tribun Network saat acara pelepasan purna bakti Herman Darmo di kantor Tribun, Jakarta.

"Bagi kita di grup Tribun, Pak Herman adalah legenda," ujar Febby Mahendra Putra, News Director Tribun Network.

Selamat jalan Pak Herman, selamat menikmati masa purna bakti. We always miss you.

(tribun network/den/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 39 Tahun Berkarya, Sang Legenda Herman Darmo Purna Tugas, 'Ini Bukan Perpisahan, Tak Perlu Bersedih'

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved