Pemerintah Indonesia Tegaskan Akan Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Negaranya

Pemerintah Indonesia Tegaskan Akan Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Negaranya

Penulis: Aditya Mulyawan | Editor: Hari Susmayanti
ANTARA FOTO/RAHMAD
Warga melakukan evakuasi paksa pengungsi etnik Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Kecamatan Syantalira Bayu, Aceh Utara, Aceh, Kamis (25/06). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menegaskan akan mengembalikan pengungsi Rohingya yang saat ini berada di Aceh ke daerah asalnya di Rakhine State, Myanmar.

Untuk sementara waktu, pemerintah akan menerima para pengungsi tersebut dengan alasan kemanusiaan.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

"Prioritas utama adalah membawa kembali para pengungsi Rohingya ke negara asalnya di Rakhine State, Myanmar," kata Retno melalui telekonferensi, Selasa (30/6/2020).

Berdasarkan data pemerintah, ada 99 pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia pada 24 Juni 2020.

Para pengungsi tersebut terdiri dari 43 dewasa, yakni 30 perempuan dan 13 laki-laki.

Kemudian, 56 anak-anak di bawah 18 tahun, terdiri 43 perempuan dan 13 laki-laki.

Mayoritas pengungsi itu juga sudah memiliki kartu dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), yang berarti mereka telah resmi berstatus pengungsi dan mendapatkan hak internasional perlindungan di bawah UNHCR.

Retno memastikan, pemulangan etnis Rohingya nantinya akan dilakukan dengan aman, sukarela dan bermartabat.

Oleh karena itu, ia berharap kondisi di Rakhine bisa segera kondusif sehingga meringankan penderitaan etnis Rohingya.

"Apabila tidak, maka penderitaan orang-orang rohingya akan terus berlanjut," ujat Retno.

Diketahui, kekerasan kemanusiaan telah terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, sejak Agustus 2017.

Korban tewas meningkat karena bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut, seperti diberitakan kantor berita Perancis, AFP, dan media Inggris, The Guardian.

Sekitar 700.000 orang Rohingya harus meninggalkan Rakhine setelah Myanmar menggelar operasi militer pada 25 Agustus 2017.

Organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) membeberkan, 6,700 orang tewas dalam sebulan pertama kerusuhan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prioritas Utama Pemerintah, Membawa Pengungsi Rohingya Kembali ke Rakhine

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved