Update Corona di DI Yogyakarta
Penjualan Suvenir Pernikahan di Pasar Beringharjo Mulai Menggeliat
Sejak adanya pelonggaran aktivitas, sudah ada beberapa pembelian seserahan pernikahan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penjualan suvenir pernikahan di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta mulai menggeliat.
Nurul Wardati (43), pemilik toko "Bilqis" penjual suvenir pernikahan di Pasar Beringharjo mengatakan, sejak adanya pelonggaran aktivitas sudah ada beberapa pembelian seserahan pernikahan.
"Pada Juni ini sudah terjual sekitar tujuh seserahan pernikahan. Memang tak banyak, namun sudah menunjukan peningkatan bila dibandingkan dengan Maret-Mei 2020 lalu," jelas Nurul kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Jumat (26/06/2020).
Pesanan seserahan pernikahan, kata Nurul, saat ini lebih sederhana.
• Pasar Beringharjo Yogyakarta Berlakukan Arus Masuk Pengunjung untuk Sambut New Normal
Kebanyakan kotak seserahan hanya diisi dengan perangkat alat salat yang dibentuk sesuai yang diinginkan pembeli.
Padahal biasanya, kata Nurul, paket seserahan pun dilengkapi dengan suvenir lainnya seperti sepatu atau tas.
"Ya, biasanya pesanan seserahan tak hanya diisi dengan seperangkat alat salat pasti ada tambahan pernak-pernik lainnya dari pembeli. Untuk harga seserahan pun dikondisikan dengan banyaknya isi dari paket tersebut," terang Nurul.
Saat ini, paket seserahan yang dijual oleh Nurul pun harganya beragam tergantung isi dan tingkat kesulitan membentuk seserahannya.
Namun, Nurul menjelaskan, untuk seserahan yang paling murah dijual dengan harga Rp200 ribu yang isinya hanya seperangkat alat salat.
Kemudian, yang paling mahal bisa berkisar Rp300 ribu hingga jutaan , tergantung isi yang dihendaki pembeli, seperti paket seserahan yang diisi baju, dan seperangkat alat salat dihargai Rp 450 ribu.
Hal serupa pun diungkapkan, Rosyidina Anggita (25) pemilik toko suvenir Bu Dawam di Pasar Beringharjo, mengatakan, sudah mulai ada pembelian suvenir pernikahan namun tidak banyak.
• Mayoritas Pasien Covid-19 Klaster Pedagang Ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta Sembuh
"Kemarin sudah ada pesanan 100 buah suvenir pernikahan. Memang sudah terlihatlah sedikit pemulihan dibandingkan bulan sebelumnya," jelas Rosyidina.
Tak hanya itu, pesanan yang ditunda pada bulan sebelumnya pun, sudah mulai banyak diambil oleh para pembeli.
"Ya, pesanan suvenir bulan lalu baru diambil sekarang. Kemarin, ditunda soalnya belum ada uang untuk pelunasannya, sekarang sudah bisa diambil," tutur Rosyidina.
Ia pun mengatakan, sejak Juni memang sudah mulai kelihatan ada pembelian meskipun tak sebanyak sebelum adanya pandemi.
"Ya, bulan ini sudah lebih baik.Kemarin kan selama Maret-Mei 2020 saya tutup total, karena tak ada pembeli," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)