Madeena, Alat Deteksi Tingkat Akurasi Covid-19 Berteknologi Radiografi Digital Karya Dosen UGM
Melalui alat radiografi digital ini bisa membuktikan terkena virus atau tidak jika dilihat dari struktur paru-parunya.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang Dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Suparta, mengembangkan alat tes yang bisa mendeteksi tingkat akurasi virus Corona (Covid-19) melalui teknologi radiografi digital.
Melalui alat radiografi digital ini bisa membuktikan terkena virus atau tidak jika dilihat dari struktur paru-parunya.
"Bila terkena virus corona maka paru-parunya menjadi rusak. Intinya lewat radiografi, signifikansinya sampai 95 persen,” kata dia, Kamis (25/6/2020).
Dosen Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM ini mengatakan, meski teknologi bisa mendeteksi tingkat akurasi Covid-19, namun tidak semua rumah sakit memiliki teknologi ini.
Menurutnya, dari 3000-an rumah sakit di Indonesia hanya rumah sakit tipe A yang mendapat bantuan alat ini dari pemerintah.
“Hanya rumah sakit tipe A diberi alat radiografi digital. Sedangkan yang lain tidak ada. Bisa diprediksi alat radiografi digital sangat sedikit sehingga menjaadi motivasi besar saya sejak lama melakukan riset alat radiografi digital dengan harga bisa dijangkau,” katanya.
Bayu menuturkan penelitiaan riset radiografi digital ini sudah dilakukannya sejak 30 tahun lalu.
Bahkan, penelitiannya sudah diluncurkan pada 15 tahun lalu yang ia dedikasikan sebagai produk unggulan UGM.
Namun, hingga sekarang belum sempat dihilirisasi hingga akhirnya diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan puluhan produk inovasi lainnya yang digunakan untuk membantu penanggulangan wabah Covid-19 pada 20 Mei lalu di Istana Negara.
“Ketika diluncurkan, saya pikir ini tidak main-main. Saya bersama tim bekerja keras menyempurnakan alat ini,” katanya.
Hingga saat ini, kata Bayu, sudah ada tiga alat radiografi digital buatannya yang sudah diproduksi untuk keperluan mendapatkan izin produksi, izin edar dan uji coba ke pengguna.
Menggunakan merek Madeena atau Made in Ina (Indonesia), alat ini sudah dipakai di rumah sakit Tabanan Bali.
Soal kemampuan deteksi Covid, Bayu berkeyakinan alat buatannya sangat mampu menentukan dan identifikasi untuk prognosis pasien yang terkena covid.
Bahkan, dalam operasional alat tersebut menurutnya sangat adaptif dengan teknologi 4.0 dan sangat aman bagi pasien dan tenaga medis.
Alat tersebut juga aman bagi pasien karena dosis radiasi dibuat serendah mungkin.