XL Axiata Terus Lanjutkan Proyek Fiberisasi di Berbagai Daerah

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan stardar, pengerjaan proyek fisik terus dilakukan di berbagai daerah.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
tribunnews.com
PT XL Axiata 

TRIBUNJOGJA.COM - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan proyek fiberisasi jaringan meskipun pandemi Covid-19 melanda Indonesia saat ini.

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan stardar, pengerjaan proyek fisik terus dilakukan di berbagai daerah.

Pertengahan tahun 2020 ini, sekitar 53 persen BTS dari total target di tahun 2020 telah terhubung dengan jaringan fiber.

Kota dan kabupaten di Jawa Tengah-DIY pun tidak luput dari kelanjutan fiberisasi ini.

Plt Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan Fiberisasi adalah salah satu program utama perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas jaringan data, termasuk sebagai bagian dari persiapan menuju implementasi 5G di masa mendatang.

"Karena itu, proyek ini harus tetap jalan, karena hasil dari fiberisasi juga bisa langsung meningkatkan kualitas jaringan sesuai dengan kebutuhan pelanggan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/6/2020).

Semaksimal mungkin kami terapkan protokol kesehatan pada semua pekerja di lapangan.

Hingga saat ini, fiberisasi jaringan telah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan upgrade ke jaringan fiber.

Hingga pertengahan 2020 ini, jaringan di total 200 kota dan kabupaten telah terfiberisasi.

Di Jawa Tengah dan DIY, kota-kota besar yang telah terfiberisasi antara lain Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Magelang, Pekalongan, Salatiga, dan Tegal.

Selain kota, fiberisasi juga telah diselesaikan di beberapa kabupaten seperti Bantul, Boyolali, Brebes, Gunungkidul, Klaten, Sukoharjo, Wonosobo, dan Temanggung.

Target XL Axiata secara nasional, hingga akhir tahun 2020 nanti 60-70 persen BTS akan terhubung dengan jaringan fiber.

"Saat ini, fiberisasi sudah mencapai sekitar 53 persen dari total target di tahun 2020, dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa," kata dia.

Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah padat penduduk guna mendukung aktifitas di era new normal saat ini.

Fiberisasi juga menjadi semakin perlu untuk terus kami lakukan sesuai target mengingat kebutuhan layanan data yang meningkat setelah ada pandemi.

Secara umum, kebutuhan pelanggan dan masyarakat atas data meningkat karena imbas dari Covid-19 yang memaksa mereka untuk bisa selalu mobile dan terkoneksi dengan internet dalam menjalankan aktivitas produktif.

Fiberisasi yang saat ini terus berlangsung juga telah terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G.

Lebih jauh, fiberisasi ini merupakan pintu gerbang masuknya layanan 5G yang tentunya membutuhkan kualitas yang lebih baik lagi.

Program fiberisasi jaringan merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.

"Sebagai teknologi jaringan tercanggih di masa ini, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah," ungkapnya

Pemanfaatannya pun dipercaya mampu mendorong berbagai sektor ekonomi di Indonesia untuk bergerak lebih cepat.

Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved