Kim Yo-jong, Ivanka dari Korea Utara yang Makin Berkuasa

Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kini memimpin Divisi Agitasi dan Propaganda Partai Pekerja Korea

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Yonhap/AFP
Kim Yo Jong mendapat pengawalan ketat ketika mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2/2018). Kim Yo Jong merupakan salah satu figur berpengaruh di Korea Utara, serta berstatus adik sang pemimpin saat ini, Kim Jong Un. 

Pekan lalu, Kim Yo-jong mengungkapkan kemarahannya menyusul aksi para pemebelot Korut di Korsel.

Para pembelot dan aktivis di Korsel menerbangkan balon berisi ratusan ribu selebaran propaganda ke wilayah Korea Utara.

Yo-jong mengecam sikap diam Seoul, dan memutuskan Pyongyang menutup semua akses komunikasi dengan Korea Selatan.

Perkembangan ini titik balik amat drastis setelah pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in membuka harapan besar perdamaian kedua Korea.

Bahkan Jong-un juga bertemu Presiden Donald Trump di Singapura, lalu pertemuan di Zona Demiliterisasi Korsel-Korut.

Sekitar dua bulan lalu, sosok Kim Yo-jong menghiasi pemberitaan global ketika media mengabarkan Kim Jong-un sakit keras.

Bahkan ada yang mengabarkan telah meninggal dunia. Dugaan itu mengemuka setelah Jong-un absen di peringatan kelahiran kakeknya, Kim Il-sung.

Yo-jong disebut menggantikan peran kakaknya. Bahkan ada pula yang mengabarkan terjadi pengambilalihan kekuasaan di Pyongyang.

Tapi Kim Jong-un kemudian muncul saat peresmian sebuah pabrik pupuk. Ia hadir di acara itu didampingi Yo-jong. Spekulasi banyak pihak runtuh.

Surat kabar terkemuka Korsel, The Chosun Ilbo, mengutip sumber-sumber dalam pemerintah negara itu, menyebut Yo-jong telah diberi mandat khusus. 

Menurut surat kabar itu, Kim Jong-un secara pribadi telah menugaskan adiknya ke sebuah peran yang sebelumnya dilakukan oleh komite partai pemerintah Korea Utara untuk memodernisasi pemerintah.

Salah satu indikasinya,  wanita berusia sekitar 30 tahun itu mengendalikan hubungan Pyongyang dengan tetangganya di selatan.

Ia disebut mengambilalih tugas Departemen Front Bersatu, komisi yang semula ditugaskan menangani hubungan dengan Korea Selatan.

Hubungan Kim Jong Un & Donald Trump Berakhir: Korea Utara Sebut Amerika Serikat Munafik!

Bisik-bisik di Pyongyang mengatakan, komite itu mempersoalkan komentar Kim Yo-jong tentang penyebaran selebaran propaganda oleh pembelot Korut.

Kim Yo-jong di komentar itu mengancam akan menutup Kantor Penghubung Antar-Korea yang berfungsi sebagai kedutaan de-facto.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved