PPDB SMA/SMK di Gunungkidul Diutamakan Secara Daring, Orangtua Siswa Tetap Datang ke Sekolah

Cara ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pengambilan token bisa dilakukan secara langsung di sekolah tujuan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Posko pelayanan PPDB di SMK Negeri 2 Wonosari, Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK telah dimulai serentak sejak 2 Juni 2020 lalu.

Prosesnya pun dilakukan serentak di seluruh DIY, termasuk di Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Balai Pendidikan dan Menengah (Dikmen) Gunungkidul, Sangkin, menjelaskan proses PPDB kali ini lebih banyak dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online.

"Sebagian besar tahapan bisa dilakukan melalui situs resmi ppdb.jogjaprov.go.id," jelas Sangkin dihubungi pada Senin (15/06/2020).

Tahapan yang dilakukan secara daring meliputi input data calon pelajar, pengurusan rekomendasi prestasi, hingga pengambilan token untuk pendaftaran PPDB.

Token ini digunakan untuk mendaftar ke sekolah tujuan calon pelajar.

Menurut Sangkin, cara ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pengambilan token bisa dilakukan secara langsung di sekolah tujuan.

Kebijakan baru ini diambil sebagai bagian dari prosedur pencegahan penyebaran COVID-19.

"Para orangtua calon pelajar juga cukup mengunggah dokumen persyaratan seperti ijazah hingga kartu keluarga ke situs resmi tersebut," kata Sangkin.

Sangkin mengatakan sudah meminta tiap sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang petunjuk teknis (juknis) PPDB ke para orangtua dan wali calon pelajar. Konsultasi PPDB pun hanya dilayani secara daring.

Meski sudah ada sosialisasi, nyatanya saat tahap input data calon pelajar dari luar DIY pada 8-10 Juni lalu, para orangtua tetap datang ke sekolah untuk mengurusnya.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala SMKN 2 Wonosari, Ahmad Darmadi.

"Mereka mengaku bingung, terutama cara mengunggah file ke situs resmi sehingga mereka memilih untuk datang langsung ke sekolah," ungkap Ahmad lewat pesan singkat.

Selain karena masih bingung, kendala jaringan internet yang sulit membuat para orang tua memilih untuk melakukan pengurusan berkas langsung ke sekolah tujuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved