Kisah Warga Pekalongan Juara Lomba Sayembara Novel Tingkat Nasional, Menulis Disela Jualan Mie Ayam

Kisah Warga Pekalongan Juara Lomba Sayembara Novel Tingkat Nasional, Menulis Disela Jualan Mie Ayam

Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Suharso yang mempunyai nama pena Aveus Har penulis novel asli Kota Santri memperlihatkan novel yang menjadi juara satu di sayembara novel basabasi. 

TRIBUNJOGJA.COM, PEKALONGAN - Di balik keahliannya membuat mie ayam, Suharso (43), warga Kelurahan Mayagan, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan ini ternyata menyimpan bakat terpendam di bidang sastra.

Ya, pria yang sehari-hari berjualan mie ayam ini merupakan novelis atau penulis novel.

Tak tanggung-tanggung, Suharso bahkan menjadi juara sayembara novel basa-basi tingkat nasional pada 2019 silam.

Hingga kini, setidaknya sudah 12 novel yang ditulis olehnya.

Ide novel yang ditulisnya ini biasanya dia tulis di ponsel miliknya disela-sela kegiatannya berjualan mie ayam.

Biasanya dia menulis ide-ide yang akan dijadikan tulisan disela-sela menunggu atau selesai menyajikan mie ayam untuk pelanggannya.

Harso yang mempunyai nama pena Aveus Har dan ternyata penulis asli Kota Santri ini sudah menulis 12 novel

Diantaranya, Paper Doll, Warna Merah pada Hati, Lintang, ASIBUKA! Mantra Rahasia, Pangeran Langit,

Yuk Menulis Diary, Puisi dan Cerita Fiksi, Sorry that I Love You, Roller Coaster Cinta, Wanita dalam Cerita, Sejujurnya Aku, Bila Kau Kawin, Forgulos

Tidak hanya itu, karya yang lain seperti cerpen, essay, dan antologi juga masih banyak sekali dan bahkan sudah diterbitkan di beberapa media cetak.

Raffi Ahmad Beberkan Perubahan Sikap Rafathar Setelah Perjalanan Keliling Dunia

Berpelukan Bisa Lebih Aman daripada Berjabat Tangan Ketika PSBB Dilonggarkan

Harso kepada Tribunjateng.com menceritakan, ia mengikuti sayembara novel basabasi karena mendapatkan informasi dari teman.

"Saya dapat informasi dari teman facebook, bahwa basabasi pada Januari 2019 menggelar lomba novel dengan deadline 4 bulan."

"Lalu syarat novel minimal 30.000 kata. Setelah saya hitung dengan deadline 4 bulan, sehari saya harus menulis berapa dan ternyata sangat sedikit sekali.

Akhirnya saya mengikuti lomba tersebut," kata Harso kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020).

Ia mengungkapkan, novel yang diikuti lomba berjudul 'Forgulos'.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved