7 Tips Meningkatkan Imunitas Anak Melalui Aktivitas Sehari-hari
Pandemi corona membuat orang tua khawatir pada kesehatan anak-anak. Berikut 7 tips meningkatkan sistem imun anak melalui aktifitas harian.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi Virus Corona membuat orang tua khawatir pada kesehatan anak-anak. Meski sekolah diliburan, orang tua perlu menjaga kesehatan dan imunitas anak, salah satu cara melalui aktifitas harian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan anak-anak bisa terkena Virus Corona dengan gejala ringan. Virus Corona (COVID-19) menyebabkan kematian pada beberapa anak.

Orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk rajin mencuci tangan. Selain itu asupan gizi perlu diperhatiakan, untuk melindungi anak dari bahaya penyakit.
Orang tua bisa mengajak anak aktifitas sederhana, yang ternyata dapat meningkatkan sistem Imunitas atau kekebalan tubuh.
Mengutip dari Kompas.com, berikut 7 tips meningkatkan Imunitas pada anak melalui aktifitas harian :
1. Ajak anak berjemur
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), menghasilkan kajian ilmiah tentang paparan sinar ultraviolet (UV).
Perdoski menyarankan untuk berjemur di pagi hari sekitar pukul 09.00 pagi. Perdoski menyarankan untuk berjemur selama 5 menit dahulu.
Jika sudah terbiasa berjemur, naikkan waktu berjemu lebih lama sampai 15 menit. Namun, berjemur tidak boleh sampai jam 10 ke atas.
Berjemu ketika matahari semakin tinggi berdampak pada kulit terbakar sampai penurunan imun tubuh. Intensitas berjemu ini dapat dilakukan 2-3 kali seminggu.
• Tips Meningkatkan Imunitas Tubuh untuk Lansia di Tengah Pandemi Virus Corona
2. Kualitas tidur yang baik
Dr Lim Kwang Hsien, konsultan dokter anak di Kinder Clinic di Mount Alvernia Medical Center, menjelaskan kurang tidur pada anak menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Kurang tidur menyebabkan produksi protein yang disebut sitokin menurun. Sitokin ini penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Berikut adalah kebutuhan tidur anak-anak dari berbagai kelompok
Umur: 1-3 tahun: 12 hingga 14 jam
Umur: 3-6 tahun: 10 hingga 12 jam
Umur: 7-12 tahun: 10 hingga 11 jam
3. Bantu anak mengelola stres
Perubahan pola tidur, kebiasaan makan dan berubah, sampai stress ternyata berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Salah satu gejala stress adalah timbulnya kecemasan, yang merubah pola tidur dan makan pada anak.
“Kecemasan sering kali dapat menyebabkan pola tidur yang terganggu dan kebiasaan makan yang berubah,” kata Dr Lim Kwang Hsien.
Tekanan ini dirasakan anak-anak berkaitan dengan beban belajar atau pekerjaan rumah. Sebaiknya orang tua ikut berperan membantu mengurangi kecemasan dan stress pada anak.
Berikut tips mengurangi stres pada anak :
- Rencanakan jadwal harian dengannya
- Lihatlah kegiatan ekstra mana yang perlu dikurangi
- Ajari anak cara memecah proyek-proyek besar menjadi tugas yang lebih kecil dan bisa dilakukan
- Dorong anak untuk bertanya di kelas, jika dia tidak mengerti pelajarannya
- Ingatkan anak untuk beristirahat secara teratur saat belajar
Orang tua bisa mengajak anaknya mengobrol, jika tekanan sosial seperti bullying maupun pertemanan membuat anak stress. Bantu dan beri motivasi pada anak jika mengalami kecemasan.
4. Jadikan olahraga sebagai prioritas

Setiap pagi ajak anak untuk berolahraga ringan. Banyak teori dan studi menjelaskan manfaat dari berolahraga.
Manfaat olahraga adalah membantu membangun sistem kekebalan tubuh. Lakukan olahraga ringan seperti berlarian di taman, bersepeda, atau berenang.
Ajak anak ikut kegiatan atau pelatihan olahraga. Hal ini membuat anak aktif dan meningkatkan kekebalan tubuh.
4. Biasakan menjaga kebersihan
Ajak anak menjaga kebersihan dan jelaskan bahwa hal itu penting. Ketika pandemi corona, ajari anak mencuci tangan sebelum memegang benda, memakai masker jika diluar, dan aktifias lain.
5. Jangan pernah lewatkan jadwal vaksinasi
Orang tua juga bisa berkonsultasi maupun menjadwalkan vaksin pada anak. Vaksin bermanfaat sebagai antibodi dalam tubuh.
Ketika anak terpapar virus atau bakteri yang sama, antibodi ini membantu membunuh virus dan bakteri.
Dr Chu Hui Ping, spesialis kedokteran anak, dan konsultan di Raffles Children's Center mengatakan, vaksin bekerja dengan meniru infeksi.
“Vaksin mengandung bagian virus atau bakteri yang terbunuh atau melemah yang bertanggung jawab atas infeksi.
“Ketika seseorang divaksinasi, dia tidak jatuh sakit karena virus atau bakteri telah terbunuh atau melemah; tetapi tubuhnya bereaksi terhadap vaksin dengan memproduksi antibodi khusus untuk virus atau bakteri itu," jelas Dr Chu.
• Kimchi Meningkatkan Imunitas Tubuh, Cocok Disantap Saat Pandemi Virus Corona
7. Minimalkan penggunaan antibiotik
Antibiotik tidak akan meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit menular. Penggunaan antibiotik berlebihan selama bertahun-tahun, berdampak pada sistem imun. Bakteri justru semakin kebal dan sulit dikelola di dalam tubuh.
Antibiotik tidak akan menyembuhkan pilek, batuk, sakit tenggorokan atau flu. Kondisi ini disebabkan oleh virus.
“Antibiotik hanya membantu infeksi bakteri seperti infeksi telinga, infeksi sinus atau pneumonia,” kata Dr Barathi Rajendra, konsultan senior dari layanan pediatri umum, Departemen Pediatri, di KK Women and Children's Hospital.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)