NATO Khawatirkan Kebangkitan China, Minta Inggris Tinjau Ulang Peran Huawei untuk Jaringan 5G

Kepala aliansi militer NATO pada hari Rabu mengkhawatirkan kebangkitan China saat ini, dan meminta negara-negara barat tidak dapat mengabaikan Tiongko

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
REUTERS
Ilustrasi Huawei 

Tahun lalu pemerintah Inggris menyimpulkan, meskipun Huawei menimbulkan risiko yang meningkat secara signifikan untuk komunikasi Inggris, pemerintah memutuskan melarang Huawei hanya dari apa yang disebut jaringan inti negara itu, tetapi memungkinkannya mencapai hingga 35% dari pasar jaringan 5G di sana.

Sikap itu berubah setelah lobi pejabat-pejabat Amerika selama berbulan-bulan, ketika Perdana Menteri Inggris Johnson mengatakan bulan lalu bahwa negara itu sedang mengkaji kemungkinan untuk sepenuhnya melarang Huawei dari jaringan 5G pada tahun 2023.

Kini, pejabat-pejabat Inggris berusaha membentuk aliansi 10 negara demokrasi untuk mengembangkan teknologi 5G sendiri dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan China itu.

Kalangan pakar mengatakan perubahan sikap Inggris antara lain karena kekhawatiran bahwa menolak kerja sama dengan Amerika soal Huawei akan mengancam kerja sama berbagi informasi intelijen dan kemampuan pertahanan bersama dengan sekutu utamanya.

Lainnya mengingatkan, aliansi baru itu tidak akan terwujud karena operator telekomunikasi di negara-negara Eropa tidak mau menyingkirkan dan mengganti komponen Huawei dari sistem komunikasi mereka mengingat biayanya yang tinggi. Mereka melobi pemerintah sendiri untuk memastikan Huawei tetap disetujui.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved