Melanjutkan Kompetisi Sebagai Persiapan Piala Dunia U-20 2021 Dinilai Tidak Relevan

TRIBUNJOGJA.COM - Rencana PSSI menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020, September dan Oktober 2020 mendatang dinilai tidak relevan jika orientasinya ialah sebagai persiapan Piala Dunia U-20 2021.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Madura United, Haruna Soemitro. 

Haruna mengatakan tidak sepakat dengan penggunaan agenda Piala Dunia U-20 sebagai dalih melanjutkan kompetisi Liga 1 2020.

Menurutnya hal tersebut tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Menurutnya, jika memang orientasi adalah untuk meningkatkan kualitas Timnas U-20, penghentian kompetisi Liga 1 2020 adalah pilihan terbaik.

• PSSI Gelar Rapat dan Diskusi Khusus Bersama PT LIB Bahas Rencana Gulirkan Kembali Kompetisi

Dia merasa lebih banyak keuntungan yang bisa didapatkan Timnas Indonesia jika kompetisi berhenti. 

"Kalau orientasinya untuk persiapan timnas ke Piala Dunia 2021 itu tidak relevan karena dari segi usia," kata Haruna dilansir Tribunjogja.com dari laman Kompas.com.

"Kalau kompetisi ini kan sisinya pemain seninor dan orientasinya untuk usia U-20 tidak masuk akal," imbuhnya.

Rencana kelanjutan Liga 1 2020 dibuat skema khusus guna menjadikan kompetisi sebagai media persiaapan pemain-pemain U-20.

Salah satunya dengan membuat mewajibkan tim yang bertanding menggunakan pemain muda.

Namun, bagi Haruna Soemitro, solusi yang ditawarkan belum cukup soluftif.

Pendapat tersebut berkaca pada regulasi PSSI musim 2017-2018 silam yang hampir serupa.

Saat, itu setiap tim Liga 1 punya kuota menurunkan pemain U-23.

Pada 2017, PSSI mewajibkan tiga pemain U-23 harus memiliki waktu bermain minimal 45 menit bermain.

• PSSI Urung Panggil Kembali Shin Tae-yong ke Indonesia