Jawa

Jalur Pendakian Gunung di Magelang Akan Dibuka dengan Protokol Kesehatan Ketat

Pembukaan jalur pendakian tetap dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Waktu pembukaan jalur masih menunggu rekomendasi dari Pemkab

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Jalur pendakian Gunung Sumbing via Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Jalur pendakian Gunung Sumbing via Butuh direncanakan akan dibuka kembali.

Pembukaan jalur pendakian tetap dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Waktu pembukaan jalur masih menunggu rekomendasi dari Pemkab Magelang.

Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing (FPGS), Lili Setyawan, mengatakan, sebelumnya jalur pendakian via Butuh telah ditutup dalam waktu sekitar 3 bulan.

Rencananya, jalur pendakian ini akan dibuka kembali oleh pengelola, tetapi wajib dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Semua Jalur Pendakian Merbabu Ditutup 14 Hari, Cegah Penyebaran Virus Corona

Beberapa persyaratan wajib dipenuhi oleh para pendaki. Pengelola jalur pendakian menyusun aturan pendakian yang baru.

Mulai dari registrasi pendakian secara online, lolos pemeriksaan kesehatan, hingga penerapan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak.

“Ada beberapa persyaratan yang harus ditaati dan dilengkapi untuk mendaki Gunung Sumbing di era kenormalan baru. Begitu pendaki sampai di basecamp, mereka akan dicek suhu tubuhnya.Jumlah pendaki yang berangkat mendaki juga dibatasi," kata Lilik, Selasa (9/6/2020).

Registrasi pendaki nanti akan menggunakan sistem online.

Pengelola tengah menyiapkan website untuk registrasi secara online.

Mereka juga akan diminta membawa surat keterangan sehat dari puskesmas atau bidan rujukan basecamp. Pendaki juga mesti lolos pemeriksaan kesehatan.

Kartu identitas wajib dibawa masing-masing pendaki.

Mereka juga mesti menunjukkan surat jalan dari desa asal disertai jumlah personel pendakian beserta daftar nama lengkapnya.

Tenda yang digunakan adalah tenada kapasitas empat orang, tetapi hanya untuk dua orang.

Mereka juga mesti membawa alat makan minum perorangan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved