Wabah Virus Corona
Penjelasan Ahli Soal Amankah Bersepeda di Tengah Pandemi Virus Corona
Walau demikian, kita wajib memperhatikan protokol kesehatan, apalagi jika kegiatan gowes ini dilakukan beramai-ramai.
TRIBUNJOGJA.COM -Di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19) bersepeda kembali menjadi tren. Selain menjadi alat transportasi yang dinilai lebih aman ketimbang transportasi umum, bersepeda juga jadi gaya hidup sehat.
Namun belakangan terutama di Yogyakarta, aktivitas bersepeda masyarakat setempat disorot lantaran dalam dua hari terakhir kemarin ribuan pesepeda memadati jalanan Kota Gudeg.
Tak hanya itu, para pesepeda juga nongkrong di pusat kota seperti Malioboro dan Titik Nol Kilometer tanpa memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19.

Bersepeda memang menjadi olahraga sehat. Apalagi di tengah pandemi.
Walau demikian, kita wajib memperhatikan protokol kesehatan, apalagi jika kegiatan gowes ini dilakukan beramai-ramai.
Menurut David Nieman, Dr.PH., profesor kesehatan di Appalachian State University, bersepeda di luar ruangan tetap aman selama kita melakukannya sendirian.
Ia tak menyarankan untuk bersepeda bersama-sama, karena ketika orang berkumpul bersama dan seseorang bersin atau batuk, droplet akan melekat ke benda yang disentuh orang, lalu ada kemungkinan mereka menyentuh wajahnya.
• Jangan Salah Kaprah, Berikut Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi Virus Corona
Paparan droplet antarsepeda bisa terjadi dalam jarak 10 meter dengan kecepatan sekitar 10 km per jam.
Untuk itu, yang terbaik saat ini adalah bersepeda solo sambil menikmati alam bebas di daerah-daerah yang tidak padat.

Cobalah mengatur waktu dan rute yang akan dilalui supaya tak ada banyak orang berlalu-lalang. Hindari bersepeda ke wilayah zona merah penyebaran COVID-19.
Bersepeda selama 30 hingga 60 menit akan membantu sistem kekebalan tubuh dan mencegah paparan virus.
Hindari bersepeda jika kamu sakit atau berisiko menyebarkan virus.
• Benarkah Bersepeda Sambil Mengenakan Masker Bisa Picu Kematian? Ini Penjelasan Ahli
Sementara itu, menurut Ketua Gerakan Bike to Work, Poetoet Soedarjanto, seperti dikutip dari Kompas.id (4/6), kita juga wajib memakai perlengkapan sepeda yang bisa mencegah paparan droplet.
Perlengkapan tersebut berupa pakaian berlengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala (bandana/topi untuk pesepeda).
Jangan lupa menyediakan antiseptik pencuci tangan dan handuk kecil untuk mengelap keringat, membawa botol minum yang tertutup plastik dan peralatan makan sendiri, serta memilih masker berbahan kain yang tidak terlalu rapat dan mengganggu pernapasan.
Selama pandemi dianjurkan untuk gowes seorang diri.
Apabila berkelompok, sebaiknya dalam skala kecil 2-5 orang.
Pada saat gowes, hindari jalur ramai dan zona merah. Jangan lupa untuk selalu jaga jarak antarpesepeda minimal 4 meter.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah "Gowes" di Luar Ruangan Selama Pandemi?"