MusikZone

Terinspirasi Pandemi COVID-19, Slamet Digital Rilis Single 'Lockdown'

Grup musik asal Yogyakarta, Slamet Digital belum lama ini merilis lagu berjudul "Lockdown". Lagu ini pun menjadi simbol kembalinya grup musik yang sem

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Slamet Digital merilis single berjudul "Lockdown" belum lama ini 

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM - Grup musik asal Yogyakarta, Slamet Digital belum lama ini merilis lagu berjudul "Lockdown".

Lagu ini pun menjadi simbol kembalinya grup musik yang sempat vakum selama sekitar 8 tahun.

Popo, salah satu anggota Slamet Digital mengatakan proyek "Lockdown" ini juga menjadi ajang reuni bagi para anggota lain. Sebab selama vakum dari dunia musik, mereka sibuk dengan kehidupan pribadi masing-masing.

"Kami dipertemukan lagi oleh Lilik Sugiyarto (Shaggydog). Akhirnya yang berkumpul lagi saya, Andika, dan Hohok," jelas Popo dihubungi pada Minggu (07/06/2020).

Sebagai informasi, Slamet Digital awalnya terbentuk dengan formasi 7 orang anggota dengan nama Waton Slamet.

Nama grup ini kemudian berubah menjadi Slamet Man, sampai akhirnya menjadi Slamet Digital pada 2020 dengan formasi 3 orang.

Tunda Launcing Album Perdana, Om Wawes Pilih Rilis Video Lirik Lagu Yen Wis

Popo menuturkan, "Lockdown" tercipta di tengah situasi pandemi COVID-19 ini.

Selain karena pandemi, lagu baru ini disertakan ke dalam album mereka untuk memberikan nuansa baru.

"Sebab lagu-lagu lama kami direkam ulang, di mana musik awalnya berkonsep band diubah jadi digital sesuai perkembangan jaman," jelasnya.

Hohok, salah satu personel Slamet Digital menceritakan Lockdown diciptakan khusus dengan perspektif kultur Jawa.

Hal ini tampak dari lirik dan kata-kata yang digunakan.

Lewat lagu ini, Slamet Digital ingin turut merespon situasi dan mencoba memberikan solusi. Hohok sendiri mengatakan lagu-lagu mereka selalu memiliki latar belakang dan tujuan sesuai kondisi yang ada.

"Lewat lagu ini kami mengajak publik menanggapi situasi dengan lebih santai, tujuannya tentu saja untuk meredam kekacauan," jelasnya.

Setidaknya ada 4 lagu yang mereka kerjakan termasuk Lockdown.

3 lagu lainnya merupakan daur ulang lagu lama, yang direkam ulang dengan bantuan Music Engineer Donney Wagna.

Isyana Sarasvati Trauma dan Frustasi Sebelum Rilis Album Lexicon, Tak Berani Lihat Komen 5 Tahun

Bertindak sebagai operator, Donney melakukan aransemen, mixing, hingga mastering lagu-lagu karya Slamet Digital.

Beruntungnya, mereka juga mendapat dukungan dari Yuke Sampoerna, yang merupakan basis dari Dewa 19.

"Beliau menawarkan untuk mengisi bagian bass-nya. Saya pikir bercanda, ternyata beliau benar-benar mengirimkan bagiannya untuk semua lagu ke Mas Donney," jelas Popo.

Usai rekaman rampung, video musik Lockdown pun dikerjakan dengan arahan Galih Trisnantoro.

Awalnya pengambilan gambar akan dilakukan di Yogyakarta dan Bali, di mana Popo juga memiliki vila di sana.

Namun karena situasi pandemi COVID-19, sebagian besar pengambilan gambar pun dilakukan di Yogyakarta.

Terpisah, Yuke juga melakukan pengambilan gambar di Bali, kemudian disatukan oleh Galih.

"Proses pengambilan gambarnya hanya berlangsung 1 hari, itu pas bulan puasa kemarin. Kemudian baru kami rilis lewat YouTube setelah Lebaran," kata Popo.

Roket Rilis Album Perdana Kolaboratif Featuring Eros Sheila On 7

Video musik "Lockdown" dipublikasikan di YouTube pada 30 Mei 2020 lalu, lewat akun resmi Slamet Digital.

Hingga hari ini, video tersebut sudah ditonton oleh hampir 10 ribu pengguna.

Pasca perilisan single dan musik video "Lockdown", Slamet Digital berencana akan membuat proyek lanjutan dari lagu lainnya.

Jika tidak ada kendala, proses syuting akan dilakukan di Bali.

"Tapi tentunya kami masih menunggu hingga situasi kembali kondusif," kata Popo.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved