Riwayat Perjalanan Pasien Covid-19, Pulang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk Melahirkan

kasus 240 memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan tiba di Yogyakarta pada 1 Juni 2020. datang ke Yogya dengan tujuan untuk melahirkan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
GERAKAN MEMAKAI MASKER. Pengguna jalan tidak mengenakan masker saat melintas di Jalan Margo Utomo, Kota Yogyakarta, Jumat (15/5/2020). Pemda DIY mencanangkan geraakan memakai sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dan akan menerapkan sanksi sosial bagi yang tidak menggunakan masker. 

TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta - Kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah sebanyak 1 kasus pada 5 Juni 2020 dengan jumlah 106 sampel yang diperiksa di 3 lab.

Kasus baru ini tercatat sebagai kasus 240 yakni perempuan usia 29 tahun warga Kota Yogyakarta.

Bertambahnya kasus baru ini membuat jumlah kasus positif Covid-19 di DIY sebanyak 238 kasus.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan bahwa kasus 240 memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan tiba di Yogyakarta pada 1 Juni 2020.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, kasus 240 datang ke Yogya dengan tujuan untuk melahirkan.

"Berdasarkan laporan rumah sakit, kasus 240 masuk rumah sakit pada 2 Juni, lalu melahirkan (di tanggal yang sama)," ungkapnya, Jumat (5/6).

Berhubung kasus 240 datang dari Jakarta, maka sebelum ia melahirkan juga dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR.

Hasil positif keluar pada 5 Juni 2020 atau setelah kasus 240 berhasil melahirkan anaknya yang berjenis kelamin perempuan.

"Kondisi bayi yang dilahirkan sehat, lahirnya spontan (normal). Belum diuji lab (untuk swab bayi)," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, bayi perempuan tersebut telah diizinkan meninggalkan rumah sakit dan telah dibawa pulang oleh anggota keluarganya.

Sementara untuk sang ibu, masih harus berada di rumah sakit untuk menjalani rangkaian perawatan pemulihan pasca melahirkan sekaligus menyembuhkan Covid-19 yang diidapnya.

Berty menambahkan, tenaga medis di rumah sakit yang menangani persalinan kasus 240 telah menjalankan protokol kesehatan meski saat itu hasil swab belum keluar.

"Rumah sakit telah memberlakukan SOP untuk hal ini. Tracing tetap dilakukan setiap ada kasus terkonfirmasi," ungkapnya.

Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian atau laporan bahwa Covid-19 dapat menular melalui ASI.

Meski demikian, ia mengatakan risiko bayi tertular infeksi Covid-19 dari ibunya tetap ada.

"Penularan mungkin terjadi ketika ibu menyusui yang terjangkit virus Corona menyentuh bayinya dengan tangan yang belum dicuci, juga ketika ibu menyusui batuk atau bersin di dekat bayinya," bebernya.

Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 5 Juni 2020 adalah total PDP sebanyak 1.589 orang di mana 110 orang masih menjalani perawatan.

Berdasarkan hasil lab, 238 orang dinyatakan positif (175 orang sembuh, 8 orang meninggal dunia), 1.191 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 160 orang (18 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 6.917 orang.

Catatan dari Kulon Progo

Pasien konfirmasi positif covid-10 terakhir yang dirawat di Kulon Progo yakni KP-10 yang merupakan pasien dari Cluster Indogrosir akhirnya dinyatakan Negatif.

Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, Jumat (5/6/2020) sore.

Pasien tersebut diketahui telah menjalani perawatan selama 27 hari di RSUD Wates.

Menurut keterangannya pasien ini sudah dinyatakan negatif dari dua kali hasil test swab terakhir.

"Saat ini pasien KP-10 tersebut sudah diperkenankan untuk pulang," ujarnya.

Berkaitan dengan hal ini, Baning belum berani menjamin bahwa Kabupaten Kulon Progo saat ini zero case Covid-19.

Pasalnya, hingga saat ini masih terdapat tujuh pasien dalam pengawasan (pdp) dan 25 orang dalam pemantauan (odp).

"Semoga saja semuanya negatif," ujarnya.

Disisi lain, Baning juga mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang menunggu hasil test swab 5 orang yang reaktif setelah menjalani rapid test masal.

"Kemungkinan hasilnya keluar malam ini. Baru-baru ini kita juga melakukan test swab kepada empat orang yang merupakan pendatang dan pelaku perjalanan yang reaktif setelah menjalani rapid test mandiri," imbuhnya.

Sementara itu Bupati Kulon Progo, Sutedjo, menyambut baik atas kesembuhan pasien KP-10 ini.

"Ahamdulillah dari total 10 kasus kumulatif, akhirnya semua sudah dinyatakan negatif," ungkapnya.

Walaupun demikian, sutedjo menyampaikan bahwa masyarakat jangan terlena dengan sembuhnya pasien KP-10 ini.

"Saya harap masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus ini," tegasnya.

Dia pun mengharapkan untuk 5 warga Kulon Progo yang diketahui reaktif setelah menjalani rapid test masal beberapa waktu lalu, hasil test swabnya negatif. "Semoga saja hasilnya negatif," katanya. ( Tribunjogja.com | Kurnitul H | Andreas Desca )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved