Wabah Virus Corona

UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia, Tercatat No 33 Dunia! Berikut Data COVID-19 di 45 Negara

Update sebaran Virus Corona terkini, Indonesia no 33 dunia. Data sebaran kasus positif COVID-19 global di 45 negara

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
via health.grid.id
ILUSTRASI sebaran corona 

TRIBUNJOGJA.COM - Update terbaru data sebaran kasus positif Virus Corona di Indonesia mengalami tambahan kasus baru sebanyak 684 pasien. Dengan jumlah total kasus positif COVID-19 hingga Rabu 3 Juni 2020 yang mencapai 28.233 kasus, kini Indonesia berada di peringkat 33 dunia.

Negara dengan jumlah kasus positif Virus Corona terbanyak atau di peringkat pertama masih Amerika Serikat (USA) dengan total mencapai 1.880.957 kasus positif COVID-19.

Di peringkat dua adalah Brazil dengan jumlah total kasus positif Virus Corona 556.668 kasus, sedangkan posisi tiga Russia, total kasus positif 423.741.

UPDATE Data Sebaran 684 Kasus Baru Positif COVID-19 di Indonesia Rabu 3 Juni 2020 di 23 Provinsi

Adapun Indonesia yang berada di posisi 33 dunia memiliki jumlah kasus positif COVID-19 jauh lebih banyak dibanding Philipina dan Jepang. 

Negara tetangga yang memiliki kasus positif COVID-19 lebih banyak dari Indonesia adalah Singapura dengan total 35.836 kasus.

Update data sebaran COVID-19 Indonesia

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia. (Shutterstock via kompas.com)

Catatan pemerintah yang disampaikan melalui Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, jumlah total kasus positif Virus Corona di Indonesia per Rabu 3 Juni 2020 mencapai 28.233 kasus.

Data update virus corona dalam 24 jam terakhir sejak Selasa (2/6/2020), menunjukkan pasien COVID-19 bertambah 684 kasus.

"Kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684, sehingga total menjadi 28.233," kata Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu sore.

UPDATE Data Sebaran Pasien Virus Corona Sembuh di Indonesia per Rabu 3 Juni 2020 di 24 Provinsi

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 471 orang. Total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 8.406 orang.

Pemeritah juga mengumumkan kasus kematian bertambah 35, sehingga pasien COVID-19 meninggal dunia yaitu 1.698 orang.

Sementara itu, hingga Rabu ini, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 48.153 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 13.285. Kasus COVID-19 dikatakan Yuri telah menyebar di 418 kabupaten/kota seluruh provinsi di Indonesia.

UPDATE Terkini Peta Sebaran Korban Meninggal Virus Corona 3 Juni 2020 dan Data Sebaran Pasien Baru

Update terkini sebaran Kasus Virus Corona dunia

Peta Dunia
Peta Dunia (Google Earth)

Berikut update data sebaran dan jumlah pasien Virus Corona di berbagai negara di dunia yang terpapar COVID-19.

Dirangkum Tribunjogja.com dari data worldometers pada Rabu (3/6/2020) menyebutkan ada 6.473.690 positif, 381,709 meninggal dan 3.006.555 sembuh :

1 USA 1,880,957

2 Brazil 556,668 

3 Russia 423,741

4 Spain 287,012

5 UK 277,985

6 Italy 233,515 

7 India 207,191 

8 France 189,220

9 Germany 184,091

10 Peru 170,039

11 Turkey 165,555 

12 Iran 157,562 

13 Chile 108,686 

14 Mexico 93,435

15 Canada 92,410

16 Saudi Arabia 89,011 

17 China 83,022 

18 Pakistan 76,398

19 Qatar 60,259

20 Belgium 58,615

21 Bangladesh 52,445

22 Netherlands 46,647

23 Belarus 44,255

24 Ecuador 40,414

25 Sweden 38,589

26 Singapore 35,836

27 South Africa 35,812

28 UAE 35,788

29 Portugal 32,895

30 Colombia 31,833

31 Switzerland 30,874

32 Kuwait 28,649

33 Indonesia 27,549

34 Egypt 27,536

35 Ireland 25,066

36 Poland 24,395

37 Ukraine 24,340

38 Romania 19,517

39 Philippines 18,997

40 Argentina 18,319

41 Dominican 17,752

42 Israel 17,285

43 Japan 16,930

44 Austria 16,759 

45 Afghanistan 16,509

*

Vaksin Virus Corona masuk fase uji klinis

Ilustrasi vaksin virus corona covid-19
Ilustrasi vaksin virus corona covid-19 (dok.ist/via tribun padang)

Melansir kompas.com, Dua perusahaan China yang bekerja di bawah pengawasan negara mengatakan siap memproduksi vaksin corona secara massal, paling cepat Desember 2020.

Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Produk Biologi Beijing mengumumkan mereka telah memasuki fase II uji klinis.

Ada 2.000 relawan yang terlibat dalam uji coba dan telah divaksinasi pekan lalu.

Seperti dilaporkan Reuters pada Sabtu (30/5/2020), laboratorium China itu bekerja di bawah arahan Partai Komunis State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC).

Institut produk biologi Wuhan dan Beijing menerima persetujuan dari pemerintah China untuk melakukan uji klinis Fase II pada pertengahan April.

Dilansir Newsweek, Minggu (31/5/2020), pejabat di Institut Produk Biologis Beijing mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan lini produksi virus corona untuk 100 hingga 120 juta dosis.

Kedua pusat penelitian China mengatakan, vaksin itu diperkirakan siap dan bisa didistribusikan pada awal 2021.

Ketua grup Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah China (29/5/2020) bahwa 180 relawan yang sudah diuji menunjukkan peningkatan antibodi yang tahan terhadap virus corona.

Tingkat perlindungan dari vaksin ini adalah 100 persen.

Para peneliti di perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovic, mengatakan kepada Sky News pada Sabtu (30/5/2020) bahwa mereka sedang merencanakan untuk mengadakan uji klinis Fase III di Inggris.

"Ini harus berhasil, 99 persen (pasti)," ungkap peneliti Sinoac Luo Baishan.

Dr. Peter Hotez dari Baylor College mengatakan kepada MSNBC, Minggu (31/5/2020) bahwa vaksin yang berhasil dikembangkan sebelum pertengahan 2021 merupakan pembuatan vaksin dengan rekor tercepat sepanjang masa.

Minggu lalu, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS, Anthony Fauci, mengatakan vaksin corona bisa siap pada awal November. Food and Drug Administration (FDA) mempercepat proses uji coba vaksin corona.

Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA) yang berbasis di Jenewa mengadakan konferensi virtual pada hari Kamis (28/5/2020).

Saat itu, IFPMA membahas masalah yang tengah dihadapi industri dalam memproduksi vaksin yang aman pada skala global.

Direktur IFPMA Thomas Cueni mengatakan, saat ini ada 10 vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia dan tujuan utamanya adalah memproduksi mereka untuk semua negara.

"Kami memiliki rasa tanggung jawab yang mendalam karena kami perlu memastikan tidak ada yang tertinggal," kata Cueni, Kamis.

"Gagasan tentang vaksin yang adil dan terjangkau sangat penting."

(*/)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved