UPDATE Rabu 3 Juni 2020, Jumlah Pasien Virus Corona di Jepang, Indonesia, Amerika hingga China
Dirangkum Tribunjogja.com dari data worldometers pada Rabu (3/6/2020) menyebutkan ada 6.473.690 positif, 381,709 meninggal dan 3.006.555 sembuh
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Yogyakarta - Berikut jumlah pasien virus corona di berbagai negara di dunia yang terpapar Covid-19.
Dirangkum Tribunjogja.com dari data worldometers pada Rabu (3/6/2020) menyebutkan ada 6.473.690 positif, 381,709 meninggal dan 3.006.555 sembuh :
1 USA 1,880,957
2 Brazil 556,668
3 Russia 423,741
4 Spain 287,012
5 UK 277,985
6 Italy 233,515
7 India 207,191
8 France 189,220
9 Germany 184,091
10 Peru 170,039
11 Turkey 165,555
12 Iran 157,562
13 Chile 108,686
14 Mexico 93,435
15 Canada 92,410
16 Saudi Arabia 89,011
17 China 83,022
18 Pakistan 76,398
19 Qatar 60,259
20 Belgium 58,615
21 Bangladesh 52,445
22 Netherlands 46,647
23 Belarus 44,255
24 Ecuador 40,414
25 Sweden 38,589
26 Singapore 35,836
27 South Africa 35,812
28 UAE 35,788
29 Portugal 32,895
30 Colombia 31,833
31 Switzerland 30,874
32 Kuwait 28,649
33 Indonesia 27,549
34 Egypt 27,536
35 Ireland 25,066
36 Poland 24,395
37 Ukraine 24,340
38 Romania 19,517
39 Philippines 18,997
40 Argentina 18,319
41 Dominican 17,752
42 Israel 17,285
43 Japan 16,930
44 Austria 16,759
45 Afghanistan 16,509
Melansir kompas.com, Dua perusahaan China yang bekerja di bawah pengawasan negara mengatakan siap memproduksi vaksin corona secara massal, paling cepat Desember 2020.
Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Produk Biologi Beijing mengumumkan mereka telah memasuki fase II uji klinis.
Ada 2.000 relawan yang terlibat dalam uji coba dan telah divaksinasi pekan lalu.
Seperti dilaporkan Reuters pada Sabtu (30/5/2020), laboratorium China itu bekerja di bawah arahan Partai Komunis State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC).
Institut produk biologi Wuhan dan Beijing menerima persetujuan dari pemerintah China untuk melakukan uji klinis Fase II pada pertengahan April.
Dilansir Newsweek, Minggu (31/5/2020), pejabat di Institut Produk Biologis Beijing mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan lini produksi virus corona untuk 100 hingga 120 juta dosis.
Kedua pusat penelitian China mengatakan, vaksin itu diperkirakan siap dan bisa didistribusikan pada awal 2021.
Ketua grup Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah China (29/5/2020) bahwa 180 relawan yang sudah diuji menunjukkan peningkatan antibodi yang tahan terhadap virus corona.
Tingkat perlindungan dari vaksin ini adalah 100 persen.
Para peneliti di perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovic, mengatakan kepada Sky News pada Sabtu (30/5/2020) bahwa mereka sedang merencanakan untuk mengadakan uji klinis Fase III di Inggris.
"Ini harus berhasil, 99 persen (pasti)," ungkap peneliti Sinoac Luo Baishan.
Dr. Peter Hotez dari Baylor College mengatakan kepada MSNBC, Minggu (31/5/2020) bahwa vaksin yang berhasil dikembangkan sebelum pertengahan 2021 merupakan pembuatan vaksin dengan rekor tercepat sepanjang masa.
Minggu lalu, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS, Anthony Fauci, mengatakan vaksin corona bisa siap pada awal November. Food and Drug Administration (FDA) mempercepat proses uji coba vaksin corona.
Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA) yang berbasis di Jenewa mengadakan konferensi virtual pada hari Kamis (28/5/2020).
Saat itu, IFPMA membahas masalah yang tengah dihadapi industri dalam memproduksi vaksin yang aman pada skala global.
Direktur IFPMA Thomas Cueni mengatakan, saat ini ada 10 vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia dan tujuan utamanya adalah memproduksi mereka untuk semua negara.
"Kami memiliki rasa tanggung jawab yang mendalam karena kami perlu memastikan tidak ada yang tertinggal," kata Cueni, Kamis.
"Gagasan tentang vaksin yang adil dan terjangkau sangat penting.". (*)