Misterius! Ratusan Kelelawar Mati Berjatuhan dari Langit India. Ada Hubungannya dengan Covid-19?

TRIBUNJOGJA.COM - Peristiwa misterius terjadi di India saat ratusan kelelawar berberjatuh dari langit dan mati setelah keluar dari sarangnya di tengah hari.

Menurut Daily Star, Fenomena itu langsung viral lewat rekaman video-video yang memicu kecemasan di masyarakat tentang hewan-hewan sekarat yang berbaring di tanah yang panas.

Berjatuhannya hewan-hewan malang tersebut terjadi di negara bagian Uttar Pradesh di mana penduduk desa mendokumentasikan fenomena tersebut.

Dalam video mengenaskan itu dibagikan pada tanggal 26 Mei, saat mamalia berbulu itu berbaring tak berdaya di tanah sambil mencoba merangkak tak berdaya.

Hewan kecil itu menggeliat di tanah dan membuka mulutnya tetapi terlalu lemah untuk bergerak dari tempat itu.

Dengan lebih dari 134.000 penayangan di Twitter, video tersebut telah memicu perdebatan di kalangan orang India tentang apa yang harus disalahkan.

Banyak orang telah menyebut bahwa gelombang panas yang terjadi memicu berjatuhannya kelelawan hingga mati kepanasan.

Satu orang tweet: "Ketika kelelawar terkena panas berlebihan terutama di musim panas puncak mereka mati.

"Saya sudah pernah melihat ini sebelumnya."

Seorang lain bertanya: "Ada hubungannya dengan gelombang panas?"

"Sepertinya kenaikan suhu yang berlebihan," kata yang lain.

Para pecinta binatang mengatakan kelelawar itu terlihat kesakitan dan berharap mereka tidak menonton video itu.

Kenaikan suhu
Para pejabat mengatakan kenaikan suhu yang dramatis, yang membuat merkuri melonjak hingga 43 derajat Celcius minggu ini.

Hal tersebut yang kemungkinan memicu kematian ratusan kelelawar hingga berjatuhan di tanah, tetapi mereka akan melakukan tes untuk memastikan.

Petugas Hutan Distrik Shraddha Yadav mengatakan: "Kami akan mengumpulkan sampel kelelawar mati dan mengirim mereka untuk diuji untuk memastikan alasan di balik kematian mereka.

"Staf lapangan kami telah menemukan 10-20 karkas kelelawar".

Pembuluh darah pecah
Kemudian, Lembaga Penelitian Veteriner India (IVRI) mengatakan yakin kelelawar itu mati karena pembuluh darah yang pecah di kepala mereka.

"Tampaknya kematian massal kelelawar disebabkan oleh pendarahan otak, yang disebabkan oleh panas yang berlebihan," kata Direktur IVRI R K Singh kepada Xinhua.

"Sampel telah ditemukan, negatif Covid-19 dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan."

Kelelawar adalah bagian penting dari ekosistem dengan sebagian besar spesies mamalia nokturnal memakan serangga yang aktif di malam hari seperti nyamuk.

Ketika kelelawar mulai sekarat di Israel bulan lalu, beberapa ahli teori konspirasi mengatakan itu adalah pertanda akhir dunia.