Kuburan 60 Gajah Raksasa Ditemukan, Sejarah 30.000 Tahun Terungkap?
Para peneliti menemukan kuburan sekitar 60 mammoth atau gajah raksasa di depan pembangunan bandara di luar Mexico City.
Penulis: Sigit Widya | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para peneliti menemukan kuburan sekitar 60 mammoth atau gajah raksasa di depan pembangunan bandara di luar Mexico City.
Demikian menurut Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) di Meksiko, seperti dikutip Tribunjogja.com dari LiveScience, Rabu (27/5/2020).
Selain temuan zaman es, para peneliti di lokasi pembangunan bandara menemukan sisa-sisa dari periode waktu yang sama sekali berbeda: zaman pra-Hispanik ketika 15 manusia dimakamkan di sana.
Kedua penemuan menjelaskan sejarah Meksiko dan memberi para ahli kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempelajari lebih dari 30.000 tahun sejarah.
Sampai sekarang, daerah tersebut digunakan oleh Pangkalan Udara Militer Santa Lucía, 73 kilometer utara Mexico City.
Namun, baru pada Oktober 2019, ketika pembangunan Bandara Internasional General Felipe Ángeles baru dimulai, para peneliti menemukan sisa-sisa purba.
“Para ilmuwan menemukan tulang pachyderm, termasuk yang berasal dari jantan, betina, dan mammoth muda, di tiga lokasi di sekitar bandara,” kata Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator nasional arkeologi di INAH.
Ketika mammoth hidup selama zaman es terakhir, daerah itu berada di pantai Danau Xaltocan.
Ada kemungkinan bahwa hewan-hewan tersebut terjebak di lumpur di sana dan pemburu manusia mengambil keuntungan.
Sebuah tim yang terdiri atas 30 arkeolog dan tiga pelestari berencana untuk mempelajari sisa-sisa gajah raksasa guna mengungkap petunjuk tentang kehidupan Pleistosen.
Mereka mencoba membongkar rahasia apa saja yang dimakan, kondisi kesehatan yang memengaruhi tulang, dan kapan tepatnya para binantang itu hidup. (*)