Jerman, Vietnam & Selandia Baru Telah Membuka Kembali Sekolah-sekolah. Berikut yang Dapat Dicontoh
Setelah coronavirus memaksa sekolah dihentikan bagi lebih dari 1,5 miliar anak di seluruh dunia, beberapa dari mereka kembali ke ruang kelas dan menaw
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Namun, Nguyen Xuan Khang, seorang kepala sekolah di Hanoi, mengatakan kepada AFP bahwa melakukan pemisahan dapat menimbulkan tantangan bagi siswa yang lebih muda. "Mereka sangat aktif," katanya.

Tantangan lain adalah sanitasi: Sekitar 30 persen sekolah di Vietnam tidak memiliki akses air bersih atau sabun, menurut data pemerintah sendiri.
Itu berarti mencuci tangan selama 20 detik tidak akan menjadi praktik di mana-mana di kalangan siswa, meningkatkan kemungkinan wabah yang mungkin terjadi.
Namun, penggunaan masker secara luas di sekolah-sekolah Vietnam dapat meminimalkan risiko itu.
Selandia Baru memiliki opsi "pengaturan transisi"
Namun, tidak semua orang siap untuk kembali ke sekolah. Pemerintah Selandia Baru mengakui hal itu dan telah menawarkan jalur untuk memungkinkan orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah hanya ketika mereka merasa nyaman melakukannya.

Sekolah-sekolah Selandia Baru melanjutkan kelas pada 14 Mei, tetapi siswa dan orang tua yang berpikir bahwa tanggal terlalu dini diizinkan untuk memilih "pengaturan transisi" dengan sekolah mereka.
"Kita juga tahu bahwa kesejahteraan anak-anak dan remaja adalah penting dan mungkin ada siswa yang orang tuanya cemas akan kembali ke sekolah, seperti halnya siswa itu sendiri. Dalam hal ini, kami dapat membantu Anda bekerja melalui pengaturan transisi yang akan memakan waktu lebih lama daripada periode waktu yang dibicarakan di sini," kata Kementerian Pendidikan Selandia Baru bulan ini.
Namun, pemerintah tidak memberikan kejelasan nyata tentang seperti apa pengaturan itu akan terlihat atau untuk berapa lama itu akan berlangsung.
Rincian-rincian itu diserahkan kepada sekolah-sekolah, semuanya memastikan kurangnya keseragaman dalam jenis "pengaturan" yang disepakati di seluruh negeri.
Namun para ahli mengatakan keputusan pemerintah untuk memberikan fleksibilitas dan pengambilan keputusan individu oleh keluarga akan membantu mempromosikan kesehatan mental dalam pandemi, bukan hanya kesejahteraan fisik.
Bagaimana dengan sekolah di Indonesia?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mulai menyiapkan skenario tahun ajaran baru 2020/2021.
Dikutip Tribunnews, Skenario tahun ajaran 2020/2021 ini disiapkan lantaran pandemi Covid-19 yang belum mereda di Tanah Air.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap dengan semua skenario," kata Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020).