ASITA DIY Bakal Sasar Kalangan Mahasiswa untuk Rangsang Geliat Pariwisata Yogyakarta dan Sekitarnya

Kalangan mahasiswa menjadi penentu geliat pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya. Sebab itu ASITA DIY bakal menyasar kalangan ini

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Noristera Pawestri
Ketua ASITA DIY, Sudiyanto ketika ditemui dalam Rakor Persiapan Sales Mission Branding 10 Destinasi di Indochina, Jumat (3/8/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komponen pariwisata di DIY saat ini sedang menyusun strategi untuk tetap bertahan di New Normal atau era baru di masa pandemi Covid-19.

Setelah PHRI DIY yang telah menyiapkan 47 hotel dan restoran dengan memperketat protokol kesehatan, kini kelompok Association of Indoneneiasn Tour and Travel Agency (ASITA) juga siap-siap untuk bersolek.

Sebanyak 162 anggotanya tengah menanti protokol dari pemerintah terkait penerapan new normal tersebut.

Mereka optimistis pariwisata di DIY akan kembali normal. Hanya saja, ia tidak memungkiri jika untuk mencapai itu butuh waktu lama.

Untuk itu, langkah awal yang telah disiapkan, para agen wisatawan ini akan menyasar wisatawan domestik terlebih dahulu.

"Jadi kita bilang Short distance market dulu lah. Perkuat dulu pasar lokal, yang dekat saja dulu jangan bicara target dulu," kata Ketua ASITA DIY Udhi Sudhiyanto, saat dihubungi Tribunjogja.com, Selasa (26/5/2020)

Pihaknya juga tengah menyusun terkait pesiapan paket wisata untuk menyambut era baru tersebut.

Paket-paket wisata itu pun masih dalam pembahasan. Nantinya, sinergitas dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menjadi kebutuhannya.

Untuk itu, saat ini dirinya sedang mananti protokol atau SOP dari Pemda DIY. Meski begitu, ada tiga hal yang wajib diperhatikan oleh anggotanya, baik saat menerima tamu dan sebagainya.

Tiga hal tersebut menjadi kebutuhan wajib bagi masing-masing pelaku wisata diantaranya terkait kebersihan, kesehatan, dan keamanan.

Lebih rinci ia mengatakan, setiap destinasi wisata bukan hanya dituntut untuk menyediakan westafel dan thermo gun saja. Namun, juga harus memperhatikan kebersihan lingkungannya.

Begitu juga dengan tingkat kesehatan lingkungan. Menurutnya, lingkungan destinasi wisata yang sehat akan menjadi tujuan wisatawan di era baru kali ini.

Misalnya, pengelola menyuguhkan spot yang ramah lingkungan dan sebagainya. Serta penanganan pertama jika ada kejadian yang menbutuhkan penanganan medis.

"Tiga faktor itu yang menjadi market di era baru sekarang ini. Jadi kami tekankan para anggota Asita supaya memperhatikan tiga hal itu. Karena wisatawan sekarang lebih mengejar tiga hal tersebut," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved