Yogyakarta

Cara Seniman Komedi Yogyakarta Menjaga Kewarasan di Tengah Pandemi

Seniman di Yogyakarta seperti tak kehabisan akal berkreasi dan berkarya ditengah pandemi wabah covid-19 saat ini.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Cuplikan program Sambat Show yang digagas oleh seniman komedi asal Yogyakarta Anang Batas yang tayang di channel Youtube Fokus Official Broadcast 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seniman di Yogyakarta seperti tak kehabisan akal berkreasi dan berkarya ditengah pandemi wabah covid-19 saat ini.

Salah satunya dilakukan oleh seniman komedi Anang Batas yang membuat program baru bernama 'Sambat Show' yang tayang di kanal Youtube Fokus Official Broadcast. 'Sambat' sendiri merupakan akronim Santai Bersama Anang Batas (Sambat).

Program ini dibuat sebagai ruang berekspresi, komunikasi dan silaturahmi pelaku seni di Yogya yang karena keadaan menjadi tidak ada kegiatan berkesenian.

Disebutkan program ini sekaligus menjadi media hiburan untuk menjaga kreativitas dan kegiatan berkesenian para pelaku seni.

Anang menyebutkan ide program seperti ini sendiri sejatinya sudah cukup lama, namun karena kesibukan baru bisa dieksekusi saat ini yang bertepatan dengan pandemi.

Positif Virus Corona, Komedian Jepang Ken Shimura Meninggal Dunia

"Sebenarnya ini ide lama yang belum sempat terealisasi karena kesibukan, nah saat ini banyak waktu luang sehingga malah bisa memulai. Hanya saja konsepnya berbeda karena kondisi saat ini. Idenya dari aku lalu didukung teman-teman band dan multimedia, ada tim kecil," kata Anang Batas tempo hari.

Di episode perdana, Anang Batas menghadirkan dua komedian Yogyakarta yaitu Wisben Antoro dan Novi Kaloer.

Tiga sesi dalam tayangan berdurasi 55 menit itu cukup bergizi plus mampu menjaga kewarasan mereka yang sedang stress karena pandemi.

Di sesi pertama, tiga seniman ini ngobrol tentang kegiatan sehari-hari plus tema sambatan.

Mereka adu kreativitas di sesi kedua membuat materi komedi menggunakan cangkir.

Wisben menggunakan cangkir serupa anting-anting, Novi mengolahnya menjadi tutup judi dadu, sementara Anang tak mau kalah dengan mengubah fungsi cangkir seolah mainan zaman dulu.

Setelah itu obrolan berlanjut sedikit serius, tentang berpindahnya ruang pertunjukan selama pandemi. Novi mengisahkan bagaimana pertunjukkan saat ini dipaksa untuk tidak berhadapan dengan materi yang melibatkan emosi penonton.

"Seperti Pak Basiyo dulu ya, hanya lewat radio tapi pendengar seolah-olah bisa membayangkan kejadiannya seperti apa," sambung Anang.

Di sesi ketiga, mereka berbagi cerita jenaka tentang bagaimana orang-orang di sekitar menghadapi Pandemi.

Namanya komedian, mereka membungkus cerita itu laiknya materi komedi sehingga lebih menyegarkan sekaligus menyenangkan didengar.

Karena Wabah Virus Corona Permintaan Masker Naik, Ini Respons Komedian Park Myung Soo

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved