Update Corona di DI Yogyakarta

Banyak Warga Belum Tersentuh Bantuan Pusat, Pemdes Bangunharjo Kembali Distribusikan Sembako

Pemdes Bangunharjo berinisiatif menyalurkan sembako bagi warga yang sama sekali belum menerima bantuan, entah BLT dari dana desa, atau BST Kemensos.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Lurah Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yuni Ardi Wibowo menyerahkan bantusn sembako kepada salah satu penerima manfaat, di kantor desa setempat, Kamis (21/5/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM - Deretan bantuan telah dikucurkan oleh pemerintah pusat di tengah pandemi Covid-19.

Akan tetapi, masih banyak masyarakat terdampak yang tak tersentuh, lantaran rancunya data.

Sebab, para penerima manfaat diketahui belum sepenuhnya tepat sasaran.

Lurah Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yuni Ardi Wibowo mengatakan, adanya fakta para penerima bansos yang tidak layak namun tetap digelontori bantuan, sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial yang berujung konflik di tengah masyarakat.

Pemdes pun berinisiatif menyalurkan sembako bagi warga yang sama sekali belum menerima bantuan, entah BLT dari dana desa, atau BST Kemensos.

Pemdes Bangunharjo Distribusikan Sembako untuk Keluarga Terdampak Corona

Sebelumnya, pihaknya juga sempat menggandeng anggota DPRD Bantul, Enggar Suryo Jatmiko untuk penyaluran bantuan kepada 50 KK.

"Hari ini kami memberikan bantuan sembako kepada 1.725 warga yang sampai sekarang belum menerima sama sekali bantuan dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun desa, dengan BLT-DD," katanya, Kamis (21/5/20).

Ia menyebut bantuan sembako berisi beras 5 kilogram, minyak 2 liter, telur 1 kilogram, gula pasir 2 kilogram dan kecap 1 botol dengan nilai sekira Rp 160 ribu.

Menurutnya, anggaran yang dialokasikan untuk penyaluran bantuan itu, bersumber penuh dari Pendapatan Asli Desa (PAD).

"Kita tidak pakai dana desa karena itu peruntukannya kan untuk BLT, serta bantuan bagi keluarga ODP yang sedang menjalani karantina mandiri," ucapnya.

Yuni menuturkan, ribuan warga yang mendapat bantuan ini, sejatinya masuk kategori sangat membutuhkan.

Direktur RSUD Wonosari Sebut Pasien Sembuh Tercepat Dirawat Selama 10 Hari

Pasalnya, sebagian besar merupakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) selama masa pandemi.

Tetapi, sialnya, mereka tidak ikut tercover program pemerintah.

"Para penerima bantuan sembako sebenarnya warga yang buat makan saja susah ya, tapi tidak masuk dalam kriteria kemiskinan dari Kemensos. Padahal, itu acuan pemberian bansos, sehingga namanya dicoret," tuturnya.

Oleh sebab itu, ia berharap, BLT APBD yang saat ini tengah disusun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bisa segera dikucurkan untuk masyarakat yang sama sekali belum tersentuh bantuan itu.

Rencananya BLT APBD dialokasikan bagi 9.980 KK di seluruh Bantul.

"BLT APBD kan fungsinya sebagai sapu jagat bansos dan semoga warga yang hari ini menerima bantuan sembako dari Pemdes, masuk sebagai calon penerima BLT APBD," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved